Jumat 28 Jul 2023 12:45 WIB

Waspadai Phishing, BCA: Jangan Klik Apa Pun yang Aneh

Agar terhindar dari ancaman phishing, nasabah diimbau jaga PIN dan OTP.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Jangan sembarangan klik file atau dokumen apa pun yang mencurigakan agar terhindar dari ancaman phishing/ilustrasi
Foto: dok BRI
Jangan sembarangan klik file atau dokumen apa pun yang mencurigakan agar terhindar dari ancaman phishing/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nasabah dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mendapat ancaman penipuan berupa pop up peringatan virus di BCA Mobile. Tak hanya itu, beberapa waktu lalu, BCA juga menjadi sasaran pencatutan nama tentang metode transfer gratis dengan metode tertentu.

Head of Digital Business BCA Digital, Blu, Edwin Tirta menjelaskan bahwa keamanan menjadi sorotan utama dalam kolaborasi terbaru perusahaan dengan Moduit dan Finansialku. Edwin mengatakan Blu selalu menerapkan sistem autentikasi ganda dalam setiap proses transaksi.

Baca Juga

“Terkait keamanan, jelas kami dari Blu, Moduit, sangat concern (memperhatikan), di mana penerapan two-factor authentication ini selalu ada dalam setiap kali proses kami,” kata Edwin dalam jumpa pers di Jakarta Selatan, belum lama ini.

Edwin mengatakan proses two-factor authentication diterapkan mulai dari login aplikasi Blu hingga melakukan transaksi apa pun. “Itu untuk menjaga,” ujar Edwin.

Selain menerapkan two-factor authentication, Edwin menilai faktor edukasi harus terus dilakukan kepada nasabah. BCA Digital selalu menekankan nasabah menjaga semua kode rahasia perbankan, seperti, personal identification number (PIN), one time password (OTP), dan lain-lain.

“Kami melakukan sharing yang namanya kredensial, tidak klik apa pun yang aneh-aneh, itu perlu terus kita lakukan supaya nasabah nyaman dan aman di saat menggunakan platform kami,” kata Edwin.

Di sisi lain, CEO perusahaan perencana keuangan Finansialku.com, Melvin Mumpuni juga mengatakan bahwa faktor keamanan sangat penting bagi orang yang belum pernah berinvestasi. Karena itu, penyedia layanan dan platform harus bisa menjamin keamanan investasi mereka.

“Orang yang belum pernah investasi, atau masih baru masih takut untuk investasi uang yang serius. Kalau Rp 100 ribu oke, tapi kalau sudah Rp 100 juta ya beda,” ujar Melvin.

Dalam kolaborasi antara Moduit, Blu, dan Finansialku.com, Melvin mengatakan perusahaannya bertugas mendampingi investor pemula supaya berani naik kelas. “Mungkin angkanya bukan lagi Rp 100 ribu, ini sebelum Covid. Kalau start Rp 100 ribu terus, nggak akan bisa beli rumah. Kami bertugas mendampingi agar bisa berinvestasi lebih pede (percaya diri) lagi,” kata Melvin. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement