Ahad 23 Jul 2023 13:51 WIB

10 Merek Besar yang Paling Sering Dipakai untuk Penipuan

Perusahaan besar sering digunakan untuk menipu agar orang yang membagi data pribadi.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Apple termasuk dalam 10 merek besar yang digunakan untuk menipu (illustration)
Foto: Reuters/Michael Dalder
Apple termasuk dalam 10 merek besar yang digunakan untuk menipu (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Penipu dan penjahat dunia maya selalu mencari cara baru untuk menipu banyak orang. Phishing adalah alat yang cukup umum digunakan mereka untuk menipu seseorang, dengan mencantumkan merek ternama.

Email atau pesan teks dari merek terkenal mungkin masuk ke kotak email seseorang, tetapi itu bisa saja penipu. Menurut perusahaan cybersecurity Check Point, penipu menggunakan logo yang memiliki reputasi baik padahal sebenarnya itu adalah pesan palsu.

Baca Juga

Melansir GadgetsNow, Ahad (23/7/2023), berikut ini adalah 10 merek yang paling sering dipakai untuk mengelabui orang-orang agar mau membagikan data pribadi dan data keuangan.

 

1. Microsoft

Microsoft merupakan merek yang paling sering digunakan oleh penjahat dunia maya untuk ditiru. Raksasa teknologi ini menyumbang 29 persen dari semua upaya phishing.

 

2. Google

Google menjadi merek terbesar kedua yang paling umum digunakan penjahat dunia maya. Sebanyak 19,5 persen upaya phishing dilakukan menggunakan logo palsu Google.

 

3. Apple

Apple menjadi brand besar lain yang digunakan oleh scammers. Raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino ini menyumbang 5,2 persen dari semua upaya phishing.

 

4. Wells Fargo

Nama Wells Fargo menjadi banking terpopuler setelah perusahaan teknologi. Perusahaan jasa keuangan yang berbasis di Amerika Serikat ini menyumbang 4,2 persen dari upaya phishing.

 

5. Amazon

Amazon menyumbang 4 persen dari semua upaya phishing.

 

6. Walmart

Walmart menjadi brand besar keenam yang paling umum digunakan penipu. Raksasa ritel Walmart telah menyumbang 3,9 persen dari semua upaya phishing.

 

7. Roblox

Roblox menyumbang 3,8 persen dari total upaya phishing.

 

8. LinkedIn

LinkedIn menjadi perusahaan media sosial yang berada di urutan ketiga setelah nama besar dari sektor teknologi dan perbankan. Sebanyak 3 persen upaya phishing dilakukan menggunakan logo dan informasi palsu LinkedIn.

 

9. Home Depot

Home Depot menjadi brand yang menyumbang 2 persen dari total upaya phishing.

 

10. Facebook

Facebook masuk dalam 10 nama brand paling umum digunakan penipu. Dengan 2,1 persen dari total upaya phishing, menurut Check Point Research, Facebook membulatkan daftar 10 teratas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement