Ahad 16 Jul 2023 15:28 WIB

BMKG: Waspadai Siklon Talim, Ini Dampaknya pada Indonesia

Siklon tropis memiliki kecepatan angin maksimal 50 knot.

BMKG menyampaikan baha Siklon Tropis Talim yang terpantau di Laut China Selatan bisa memengaruhi tinggi gelombang laut di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan/ilustrasi
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
BMKG menyampaikan baha Siklon Tropis Talim yang terpantau di Laut China Selatan bisa memengaruhi tinggi gelombang laut di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa Siklon Tropis Talim yang terpantau di Laut China Selatan bisa memengaruhi tinggi gelombang laut di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Ahad (16/7/2023), Siklon Tropis Talim terpantau berada di koordinat 18,8 Lintang Utara dan 116,1 Bujur Timur, sekitar 1.730 km sebelah utara Tarakan, Kalimantan Utara.

Baca Juga

Ia mengatakan bahwa siklon tropis yang terpantau bergerak ke arah barat-barat laut itu memiliki kecepatan angin maksimum 50 knot dan tekanan udara minimum 980 milibar (mb).

"Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Talim meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat-barat laut menjauhi wilayah Indonesia," katanya.

Ia mengemukakan bahwa kehadiran siklon tropis tersebut dapat menimbulkan gelombang laut setinggi 1,25 sampai 2,5 meter di perairan Natuna-Anambas, Laut Natuna, perairan Subi-Serasan, Selat Makassar Utara, Laut Sulawesi, dan perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud.

Siklon tropis itu, juga bisa menimbulkan gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter di perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan utara Sorong, perairan utara Jayapura, Teluk Cendrawasih, dan Samudra Pasifik utara Biak.

Sementara itu, gelombang laut yang lebih tinggi, sekira 2,5 sampai empat meter, berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Samudra Pasifik utara Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat. Guswanto mengimbau warga yang tinggal di daerah pesisir mewaspadai dampak gelombang tinggi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement