Rabu 12 Jul 2023 15:15 WIB

Siap-siap, Rumah Sakit Pun Gunakan Chatbot AI

Alat AI bernama Med-PaLM 2 Google dirancang menjawab pertanyaan seputar info medis.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Chatbot AI milik Google kini telah diuji di salah satu rumah sakit penelitian yaitu Mayo Clinic/ilustrasi.
Foto: UNM
Chatbot AI milik Google kini telah diuji di salah satu rumah sakit penelitian yaitu Mayo Clinic/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) semakin meluas. Hal ini termasuk dalam dunia medis.

Sekarang alat AI bernama Med-PaLM 2 Google yang dirancang untuk menjawab pertanyaan tentang informasi medis serta telah diuji di salah satu rumah sakit penelitian yakni di Mayo Clinic, sejak April. Menurut laporan The Wall Street Journal(WSJ), Med-PaLM 2 adalah varian dari PaLM 2, yang diumumkan di Google I/O pada bulan Mei tahun ini.

Baca Juga

PaLM 2 adalah model bahasa yang mendasari Bard Google. Dikutip dari laman The Verge, Rabu (12/7/2023), WSJ melaporkan bahwa berdasarkan email internal yang dilihat, menunjukkan Google meyakini bahwa model terbarunya dapat sangat membantu di negara-negara dengan akses dokter yang lebih terbatas.

Med-PaLM 2 dilatih pada serangkaian demonstrasi ahli medis, yang menurut Google akan membuat itu lebih baik dalam percakapan perawatan kesehatan daripada chatbot umum seperti Bard, Bing, dan ChatGPT.

Makalah tersebut juga menyebutkan penelitian yang dipublikasikan Google pada bulan Mei (pdf) yang menunjukkan bahwa Med-PaLM 2 masih mengalami beberapa masalah akurasi yang biasa dilihat dalam model bahasa besar. Dalam studi tersebut, dokter menemukan lebih banyak ketidakakuratan dan informasi yang kurang relevan dalam jawaban yang diberikan oleh Google Med-PaLM dan Med-PalM 2 dibandingkan dengan dokter lain.

Namun, di hampir setiap metrik lainnya, seperti menunjukkan bukti penalaran, jawaban yang didukung konsensus, atau tidak menunjukkan tanda-tanda pemahaman yang salah, Med-PaLM 2 tampil kurang lebih sebaik dokter yang sebenarnya.

WSJ melaporkan pelanggan yang menguji Med-PaLM 2 akan mengontrol data mereka, yang akan dienkripsi, dan Google tidak akan memiliki akses ke sana.

Menurut direktur riset senior Google Greg Corrado, WSJ mengungkapkan, Med-PaLM 2 masih dalam tahap pengembangan awal. Corrado mengatakan bahwa meskipun tidak ingin itu menjadi bagian dari "perjalanan perawatan kesehatan" keluarganya sendiri, dia yakin Med-PaLM 2 mengambil tempat dalam perawatan kesehatan di mana AI dapat bermanfaat dan berkembang hingga 10 kali lipat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement