Senin 10 Jul 2023 15:30 WIB

Sistem Kekebalan Digital Penting untuk Bangun Keamanan Data

Sistem kekebalan digital berprinsip seperti tubuh yang dapat mengidentifikasi ancaman

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolandha
Prof. Ir. Paulus Insap Santosa, M.Sc., Ph.D., IPU di Balai Senat UGM, saat dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Teknologi Informasi pada Fakultas Teknik UGM, Kamis (6/7/23).
Foto:

Penyediaan fasilitas keamanan oleh platform teknologi yang digunakan sudah menjadi keharusan. Perilaku pengguna teknologi digital yang tidak tepat atau kurang mengikuti praktik keamanan yang sesuai, disebutnya, dapat meningkatkan risiko terhadap serangan dan ancaman digital, seperti pencurian identitas, kebocoran data, malware, dan sebagainya.

“Jika kita memandang ancaman terhadap privasi dan keamanan data merupakan ancaman penyakit maka kita perlu membangun Sistim Kekebalan Digital, khususnya bagi pengguna awam dan remaja, untuk melindungi kita semua dari berbagai ancaman privasi dan keamanan data yang makin lama juga makin canggih dan bervariatif, baik cara maupun metodenya,” ungkapnya.

Dia menjelaskan Sistim Kekebalan Digital (SKD) adalah sistem keamanan yang diterapkan pada sistem berbasis komputer untuk memantau aktivitas digital dan melindungi pengguna dari berbagai malicious code, seperti malware, virus, dan serangan hacker. SKD berprinsip mirip dengan sistem kekebalan tubuh manusia yang dapat mengidentifikasi ancaman, merespons, dan melakukan tindakan preventif yang diperlukan.

Dalam pandangannya SKD memainkan peran penting dalam melindungi privasi, terutama untuk memastikan bahwa data atau informasi pribadi tidak terbuka untuk ancaman keamanan, seperti pencurian identitas atau penyalahgunaan informasi. Di sisi lain, implementasi SKD juga harus mempertimbangkan privasi pribadi dan hak-hak privasi pengguna. SKD yang terlalu agresif dalam memantau aktivitas digital justru bisa kontra produktif karena dapat membahayakan privasi pribadi.

“Sejumlah risiko tinggi berkaitan dengan terlalu agresifnya sistem kekebalan digital, antara lain adalah pengaturan parameter keamanan yang kurang tepat, pemblokiran aplikasi atau aktivitas yang tidak tepat, pengumpulan informasi dari pengguna aplikasi tanpa izin, penggunaan sumber daya yang boros, dan ketergantungan pada perangkat lain yang justru meningkatkan risiko keamanan,” tuturnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement