Kamis 06 Jul 2023 07:25 WIB

Peruri-CSIRT Jadi Harapan untuk Perkuat Keamanan Siber

Pembentukan Peruri-CSIRT merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden.

Direktur SDM, Teknologi dan Informasi Peruri, Gandung Anggoro Murdani.
Foto: Dok. Bumn
Direktur SDM, Teknologi dan Informasi Peruri, Gandung Anggoro Murdani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebutkan dalam tiga tahun terakhir ada miliaran serangan siber di Indonesia. Serangan-serangan ini didominasi anomali trafik dengan kategori anomali terbanyak adalah malware.

Dilansir dari Antara pada Rabu (5/7/2023), seiring dengan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, spektrum ancaman semakin luas, karena itu Indonesia juga harus tanggap dan siap menghadapi perang siber. Berangkat dari hal itu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memiliki program Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Insiden Siber yang mampu diterapkan bersanding dengan pihak manapun. Seperti bersama Peruri, BSSN telah meluncurkan Peruri-CSIRT (Computer Security Incident Response Team) pada akhir Juni 2023 di Hotel Sheraton Gandaria, Jakarta. Peruri-CSIRT diresmikan oleh Direktur SDM, Teknologi dan Informasi Peruri, Gandung Anggoro Murdani bersama Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, Slamet Aji Pamungkas. 

Baca Juga

Pembentukan Peruri-CSIRT merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden Republik Indonesia dalam pidatonya pada pembukaan KTT G20 tahun 2022, bahwa ada tiga hal yang menjadi fokus transformasi digital, pertama adalah kesetaraan akses digital, kedua adalah literasi digital dan yang ketiga adalah lingkungan digital yang aman.

Setiap tahun ancaman keamanan pada dunia siber terus bertambah, maka untuk menghadapi tren tersebut, CSIRT harus selalu tanggap terhadap ancaman siber sebagai bentuk kesiapsiagaan dan penguatan keamanan siber dalam pengelolaan sistem elektronik. 

Pengelolaan Peruri-CSIRT bertujuan untuk mendeteksi, melindungi, merespon serangan siber dengan harapan dapat menjaga integritas data, melindungi infrastruktur teknologi informasi, serta meminimalkan kerugian yang mungkin timbul akibat serangan siber dan mengamankan kelangsungan bisnis Perusahaan. 

“Saat ini Peruri sudah mulai masuk ke bisnis security digital. Ancaman kejahatan siber dan penyalahgunaan data dapat berdampak serius terhadap kepentingan umum, pelayanan publik serta perekenomian nasional,” ujar Gandung.

Inisiatif Peruri-CSIRT telah diinisiasi sejak Juni 2022 melalui program asistensi dan pengukuran Cyber Security Maturity (CSM), serta pengukuran INDI 4.0 Readiness Index bidang Keamanan Siber. Dibentuknya Peruri-CSIRT merupakan hal yang sangat relevan, mengingat tuntutan transformasi digital menjadi suatu keniscayaan, namun di sisi lain serangan siber juga semakin meningkat. 

“Semua lini harus peduli dan aware dengan keamanan siber agar digitalisasi dalam mewujudkan good governance dan digitalisasi layanan publik dapat berhasil serta mampu memberikan kepuasan kepada seluruh stakeholders,” kata Gandung. 

Armada Peruri-CSIRT merupakan tim terpadu dari Divisi Teknologi Informasi dan Strategic Business Unit Digital dengan posko yang berada di ITOC (IT Operation Center) Karawang dan Digital Command Center di Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement