Senin 03 Jul 2023 09:10 WIB

Ternyata Teknologi AI Bisa Bantu Perusahaan Tingkatkan Kinerja Karyawan

Teknologi artificial intelligence memperlancar berbagai proses human resources

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Teknologi artificial intelligence akan mendisrupsi dunia human resources secara positif, baik bagi perusahan dan karyawan.
Foto: kolombloggratis.blogspot.com
Teknologi artificial intelligence akan mendisrupsi dunia human resources secara positif, baik bagi perusahan dan karyawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelolaan sumber daya manusia secara baik berpengaruh besar terhadap kesuksesan perusahaan dan kesejahteraan para karyawannya. Kecerdasan buatan atau artificial intelligence digadang-gadang sebagai teknologi yang akan merevolusi pengelolaan sumber daya manusia dengan memperlancar berbagai proses human resources, mulai dari rekrutmen hingga perencanaan pertumbuhan karier karyawan. 

Chief Customer Officer Mekari Arvy Egadipoera mengatakan, teknologi artificial intelligence akan mendisrupsi dunia human resources secara positif, baik bagi perusahan dan karyawan.

“Beberapa tahun ini, dunia kerja telah mengalami perubahan signifikan, mulai dari penggunaan teknologi saat bekerja hingga bentuk kerja hybrid work,"  ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (30/6/2023).

Berdasarkan riset Gartner yang berjudul ‘Predicts 2023: HCM Technology Transformation’ menunjukkan artificial intelligence yang tertanam dalam solusi teknologi human resources akan mendukung otomatisasi, pengambilan keputusan, dan personalisasi.

Dia pun membeberkan ada lima cara artificial intelligence memajukan cara perusahaan mengelola sumber daya manusia, termasuk mencari, merekrut, dan mempertahankan karyawan. 

Pertama, memahami karyawan dengan lebih baik. Arvy menjelaskan artificial intelligence dapat mengolah data terkait performa dan pola kerja para karyawan untuk memberikan masukan, atau insights, mengenai kesejahteraan kerja para karyawan. 

Bahkan artificial intelligence bisa menganalisa data untuk mendeteksi tanda-tanda employee burnout, atau kelelahan, serta potensi ketidakpuasan kerja lainnya. Berdasarkan analisis tersebut, perusahaan bisa segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah sebelum meluas.

“Perusahaan yang cepat menjawab masalah yang dihadapi karyawan akan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi performa optimal para karyawan,” kata Arvy. 

Kedua, artificial intelligence bisa mengotomatisasi pengerjaan laporan strategis. Hal ini pun menurut Arvy bisa membantu perusahaan khususnya tim human resources untuk mengetahui status terkini akan sumber daya manusia dan merencanakan kebutuhan akan karyawan ke depan. 

Selain itu kemampuan artificial intelligence bukan saja mengolah data yang banyak, namun juga meramu data tersebut menjadi laporan yang mudah dibaca, akan meningkatkan efisiensi tim human resources dalam hal pelaporan.

Ketiga, artificial intelligence bisa memperlancar proses rekrutmen. Adapun proses rekrutmen menguras tenaga baik perusahaan dan kandidat karena perusahaan membutuhkan waktu lama untuk membaca dan mengulas hingga ratusan CV. Algoritma cerdas artificial intelligence, bila ditanam di dalam software human resources, dapat menganalisa dengan instan CV dan data kandidat, kemudian mencocokannya dengan kebutuhan dan persyaratan sebuah posisi. 

Keempat, artificial intelligence bisa menganalisa sentimen dan kepuasan karyawan. Adanya algoritma artificial intelligence yang memproses bahasa dapat dikerahkan untuk mengolah survei karyawan dan komunikasi internal untuk mendapatkan umpan balik dari karyawan akan kepuasan akan kondisi kerja mereka. 

“Emosi yang dirasakan karyawan berpengaruh besar pada motivasi kerja mereka. Sebab itu, perusahaan juga harus sensitif atas sentimen karyawan agar perusahaan bisa mengambil langkah untuk memenuhi kebutuhan karyawan akan lingkungan kerja yang sehat,” ucapnya. 

Kelima, artificial intelligence bisa merancang jalur karier karyawan. Artificial intelligence mampu mengolah data terkait performa kerja untuk mengidentifikasi potensi dari masing-masing karyawan, kemudian merancang pelatihan terpersonalisasi yang akan mengoptimalkan talenta setiap karyawan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement