REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Perusahaan teknologi asal Jepang, Carelogy, membuat aplikasi yang bisa mendeteksi rasa sakit pada kucing. Aplikasi bernama “Cat Pain Detector”, dikembangkan bersama perguruan tinggi di Jepang, Nihon University College of Bioresource Sciences.
Sejak dirilis bulan lalu, "Cat Pain Detector" telah diunduh oleh 43 ribu pengguna. Menurut Kepala pengembangan Carelogy, Go Sakioka, sebagian besar pengguna merupakan warga Jepang, dan sebagian lagi orang Eropa dan AS.
Aplikasi ini menjadi angin segar bagi pemilik hewan peliharaan yang peduli akan kesejahteraan hewan kesayangan mereka.
Untuk mengembangkan aplikasi, Carelogy dan Nihon University College of Bioresource Sciences mengumpulkan 6.000 foto kucing, dan dengan cermat mempelajari posisi telinga, hidung, kumis, dan kelopak mata kucing.
Mereka kemudian menggunakan sistem penilaian yang dirancang oleh University of Montreal untuk mengukur perbedaan kecil antara kucing yang sehat dan kucing yang menderita sakit karena penyakit yang sulit dikenali.
Selanjutnya, para pengembang aplikasi memasukkan informasi tersebut ke dalam sistem pendeteksi berteknologi kecerdasan buatan (AI), yang semakin menyempurnakan kemampuannya berkat sekitar 600 ribu foto yang diunggah oleh pengguna. “Sekarang aplikasi ini memiliki tingkat akurasi lebih dari 90 persen,” kata Sakioka seperti dilansir dari Malay Mail, Senin (3/7/2023).
Menurut Asosiasi Makanan Hewan Peliharaan Jepang, 60 persen pemilik membawa kucing mereka ke dokter hewan paling banyak setahun sekali. "Kami ingin membantu pemilik kucing agar lebih mudah memutuskan di rumah apakah akan mengunjungi dokter hewan atau tidak," kata Sakioka.
"Cat Pain Detector" sudah digunakan oleh beberapa dokter hewan di Jepang. Jepang sendiri telah lama dikenal sebagai negara Hello Kitty, karena selalu banyak turis yang mengunjungi kafe kucing dan beberapa pulau kecil Jepang juga dikuasai oleh kucing liar.