REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kejahatan di dunia maya seperti phishing mengintai orang-orang yang lengah saat beraktivitas di internet, termasuk saat menggunakan aplikasi pesan instan Telegram.
Untuk mengurangi risiko ancaman di dunia maya, pengguna bisa menyalakan fitur-fitur keamanan yang ditawarkan Telegram dan memperbarui aplikasi secara berkala.
Telegram mengumumkan mode Agresif Anti-Spam untuk grup yang memiliki lebih dari 200 anggota. Fitur baru itu bisa mendeteksi pesan yang berpotensi spam dan konten mencurigakan, lalu menghapusnya.
Selain mengandalkan fitur-fitur keamanan, pengguna juga perlu memperhatikan lima hal berikut ini supaya terhindar dari phishing atau penipuan lainnya di aplikasi Telegram.
1. Verifikasi dua langkah
Nyalakan fitur verifikasi dua langkah atau two-factor authentication di Telegram, fitur itu bisa ditemukan di menu pengaturan atau settings. Ketika menyalakan fitur itu, pengguna akan diminta untuk membuat kata sandi.
2. Peramban versi terbaru
Selalu gunakan perambang (browser) versi terbaru ketika menggunakan Telegram versi web. Penting untuk memperbarui browser secara berkala karena penyedia layanan biasanya memberikan perlindungan terkini pada setiap pembaruan peramban
3. Cek obrolan
Saat menggunakan Telegram, jangan lupa selalu mengecek apakah kanal dan bot yang diikuti sudah terverifikasi untuk memastikan keabsahannya. Jika mengikuti kanal dan bot yang belum terverifikasi, selalu berhati-hati sebelum mengeklik tautan atau mengunduh berkas dari obrolan itu.
4. Jangan memberikan informasi pribadi
Jangan pernah memberikan informasi pribadi kepada kontak yang tidak diyakini 100 persen adalah benar.
5. Kata sandi berbeda
Pastikan menggunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun. Jika menggunakan kata sandi yang sama untuk berbagai akun, maka akun internet berisiko disusupi jika suatu hari pengguna menjadi korban phishing. Selain menggunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun, mengganti kata sandi secara berkala juga bisa membantu menjaga keamanan di dunia maya.