Selasa 27 Jun 2023 12:48 WIB

Ramai-Ramai Beralih ke Energi Surya, Ini Buktinya

Saat ini pelanggan yang memanfaatkan energi surya mencapai ribuan orang.

SUN Energy memiliki skema pembiayaan tanpa biaya di muka bagi perusahaan yang beralih ke energi surya sehingga mampu meminimalisasi keterbatasan penerapan ESG di berbagai sektor.
Foto: SUN Energy
SUN Energy memiliki skema pembiayaan tanpa biaya di muka bagi perusahaan yang beralih ke energi surya sehingga mampu meminimalisasi keterbatasan penerapan ESG di berbagai sektor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Konsep Environmental Social Governance (ESG) untuk membangun bisnis yang berkelanjutan, inklusif, dan ramah lingkungan terus digaungkan. Konsep ESG menuntut para pelaku industri untuk melaksanakan operasional bisnis salah satunya dengan menekan emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan operasional, seperti dengan memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber energi. 

Menurut Laporan Kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 2022, realisasi pemanfaatan energi surya melalui sistem PLTS di Indonesia hingga tahun 2022 telah mencapai angka 271,6 MW dengan jumlah pelanggan hingga 6.461 pelanggan lintas sektor, seperti residensial, sosial, pemerintah, bisnis, hingga industri.

Baca Juga

Hal tersebut sejalan dengan kinerja SUN Energy sepanjang tahun 2023 yang bekerja sama dengan para pelanggan menghasilkan total produksi energi listrik hingga 36.132.080 kWh dari beragam jenis industri.

“Pada tahun 2023 ini, SUN Energy menambah sederet pelanggan baru dari beberapa industri, yaitu industri manufaktur elektronik, kertas, jasa transportasi, personal care, furnitur, oleokimia, fragrance hingga pipa. Kami melihat upaya transisi energi oleh perusahaan melalui pemanfaatan energi surya ini memiliki dua faktor utama, yaitu untuk menjalankan operasional industri rendah karbon serta menarik para investor besar menyuntikkan dananya pada perusahaan yang mengedepankan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG,” ujar Dion Jefferson selaku Chief Commercial Officer SUN Energy dalam siaran pers, Selasa (27/6/2023).

Implementasi ESG menjadi bagian yang penting dari investasi dan pengembangan bisnis jangka panjang perusahaan meskipun kerap memiliki keterbatasan sumber daya. Sebagai mitra jangka panjang, SUN Energy memiliki skema pembiayaan tanpa biaya di muka bagi perusahaan yang beralih ke energi surya sehingga mampu meminimalisasi keterbatasan penerapan ESG di berbagai sektor. 

Penambahan portofolio yang dicatatkan oleh SUN Energy sepanjang tahun 2023 ini diharapkan mampu menjadi momentum peningkatan kepercayaan para pelaku industri untuk memulai pemanfaatan sistem energi surya sebagai salah satu jenis energi terbarukan yang dapat diandalkan dan efisien.

Menjelang akhir kuartal II-2023, SUN Energy kembali meresmikan salah satu portofolio terbarunya pada industri jasa transportasi, yakni PT Blue Bird Tbk, sebagai bagian dari visi keberlanjutan Bluebird yakni mengurangi emisi karbon sebesar 50% pada tahun 2030 mendatang.

“Dengan total investasi PLTS pada proyek Blue Bird sebesar Rp 2 miliar, pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya investasi untuk instalasi tersebut. Para pelanggan cukup dengan pembayaran setiap bulan sesuai dengan produksi sistem energi surya yang keseluruhan produksinya digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan. SUN Energy telah memproduksi energi melalui sistem energi surya dengan total 467,718,987 kWh ,” kata Dion.

sumber : siaran pers
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement