Ahad 25 Jun 2023 22:49 WIB

BRIN Teliti Minyak Sereh untuk Obat Antikanker

Ini harapan baru bahan baku obat kandidat antikanker payudara dan antibiotik.

Sereh
Foto: deherba.com
Sereh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian senyawa aktif turunan minyak sereh sebagai kandidat bahan baku obat antikanker.

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Bahan Obat dan Obat Tradisional BRIN Galuh Widiyarti mengatakan, sereh mengandung senyawa sitronelol dan geraniol yang mempunyai beberapa aktivitas sebagai antibakteri, antijamur, antiparasit, dan sitotoksik terhadap beberapa sel kanker. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian Indonesia dalam menghasilkan bahan baku obat.

Baca Juga

"Terutama yang berasal dari tanaman obat untuk mendukung pengembangan industri farmasi Indonesia dan membuka peluang kerja sama dengan industri atsiri dan farmasi," kata Galur dalam keterangan di Jakarta, dilansir Antara.

BRIN melakukan riset dengan membuat turunan senyawa ester, yaitu ester sitronelol dan geraniol. Kedua senyawa itu selanjutnya dilakukan docking terhadap Pim1 kinase dengan MVD dan docking 6frb dengan AutoDock 4.2.

Apabila rerank score docking lebih rendah dari senyawa ester sitronelol dan geraniolmaka akan disintesis lebih lanjut. Hasil sintesis tersebut menghasilkan esterifikasi sitronelol dan geraniol dengan memanfaatkan kandungan asam karboksilat yang terkandung dalam minyak sawit, dilakukan pemurnian, diidentifikasi, dan dilakukan uji toksisitas menggunakan BSLT dan uji sitotoksisitas secara in vitro terhadap sel kanker MCF7 (alamar blue) dan sel vero (MTT).

Beberapa hasil dari penelitian itu ester sitronelol dan geraniol hasil sintesis sitotoksik terhadap sel kanker murine leukimia P388, senyawa ester alifatik (ester sitronelol baru) mempunyai potensi sebagai senyawa antikanker dan analisis sifat ADME dan drug likeness berpotensi sebagai kandidat obat.

Kajian in siliko menggunakan program AutoDock 4.2 menunjukkan bahwa ester (CIB dan GIB) berpotensi sebagai antimikroba. Hasil uji in vitro menunjukkan bahwa kedua senyawa ester tersebut lebih kuat aktivitas antimikrobadibandingkan senyawa asam sehingga kedua senyawa ester tersebut mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi senyawa antibiotik.

Hasil kajian itu memberikan harapan baru untuk memperoleh bahan baku obat kandidat antikanker payudara dan antibiotik dari turunan minyak serei untuk membantu memecahkan masalah resistensi antibiotik. "Kajian itu harus dikembangkan karena memerlukan banyak sekali penelitian untuk mendukung hasil kajian tersebut," kata Galuh.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement