Senin 19 Jun 2023 15:48 WIB

Hampir 100 Orang Meninggal Dunia akibat Panas Ekstrem di India

Suhu melebihi 40 derajat Celcius di banyak tempat di India.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Sebanyak 98 orang meninggal dunia di negara bagian Uttar Pradesh dan Bihar di India dalam tiga hari terakhir. Mereka merupakan korban dari panas yang ekstrem.
Foto: the star
Sebanyak 98 orang meninggal dunia di negara bagian Uttar Pradesh dan Bihar di India dalam tiga hari terakhir. Mereka merupakan korban dari panas yang ekstrem.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI --  Sebanyak 98 orang meninggal dunia di negara bagian Uttar Pradesh dan Bihar di India dalam tiga hari terakhir. Mereka merupakan korban dari panas yang ekstrem.

Sebagai bagian dari India telah menyaksikan gelombang panas yang parah dalam beberapa hari terakhir. Suhu melebihi 40 derajat Celcius di banyak tempat.

Baca Juga

Suhu yang tinggi itu membuat 54 orang meninggal di Uttar Pradesh utara dan 44 orang di Bihar timur. Semua kematian di Uttar Pradesh dilaporkan dari satu distrik Ballia, dengan setidaknya 400 orang lainnya telah dirawat di rumah sakit distrik untuk perawatan.

Inspektur Medis Dr. SK Yadav mengkonfirmasi kematian tersebut. Dia mengatakan, tim dari ibu kota negara bagian Lucknow akan tiba untuk menyelidiki masalah tersebut.

"Mereka akan melihat apakah ada penyakit lain yang bertanggung jawab atas kematian ini. Sebagian besar pasien ini memiliki penyakit lain yang menyertai seperti hipertensi dan diabetes,” kata Yadav dikutip dari Anadolu Agency.

Distrik Ballia mencatat suhu maksimum 43 derajat Celcius pada Sabtu (17/6/2023). Dari 44 kematian, 35 orang meninggal di kota Patna saja, sedangkan sembilan orang meninggal di distrik lain di negara bagian itu.

Patna, ibu kota Bihar, mencatat suhu maksimum 44,7 derajat Celcius pada Jumat (16/6/2023). Suhu di 11 kecamatan lainnya melewati 44 derajat Celcius.

Departemen Meteorologi India (IMD) memperkirakan kondisi gelombang panas di banyak negara bagian dan mengeluarkan peringatan merah untuk Bihar. Banyak negara bagian telah memperpanjang liburan musim panas di sekolah karena musim panas yang terik.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal medis The Lancet mengatakan pada tahun lalu, bahwa kematian akibat panas di India meningkat 55 persen antara 2000-2004 dan 2017-2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement