Rabu 14 Jun 2023 19:57 WIB

Pegasus, Spyware Paling Canggih dan Berbahaya

Pegasus menargetkan perangkat seluler iOS maupun Android.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Pegasus, perangkat mata-mata buatan Israel (Ilustrasi).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alat mata-mata Israel, Pegasus kembali menjadi sorotan setelah beredar kabar menyadap ponsel warga Indonesia. Masuknya Pegasus ke Indonesia dilaporkan oleh IndonesiaLeaks dan dipublikasikan beberapa media.

Ada banyak jenis malware. Terlepas dari itu, sangat penting untuk melindungi perangkat dari jenis apa pun. Internet dipenuhi dengan peretas yang menyebarkan virus, worm, adware, rootkit, ransomware, spyware, dan masih banyak lagi.

Baca Juga

Lebih buruk lagi, pemerintah juga menggunakan program jahat untuk menargetkan individu dan meretas perangkat mereka. Itu artinya, setiap orang harus menganggap serius privasi online dan keamanan perangkat jika ingin melindungi data mereka.

Apa itu jenis malware Pegasus? Berikut penjelasan yang dikutip dari Comparitech, Rabu (14/6/2023).

Apa itu malware Pegasus?

Pegasus adalah malware yang dikenal sebagai spyware. Disebut spyware karena digunakan untuk memata-matai dan mencuri data pribadi dari perangkat yang ditargetkannya.

Ada ratusan program spyware yang saat ini beredar. Tingkat bahayanya pun bervariasi.

Spyware Pegasus terkenal karena merupakan bentuk spyware paling canggih dan berbahaya secara teknis yang pernah dibuat. Spyware Pegasus dinamai kuda bersayap dari mitologi Yunani, dan itu adalah jenis spyware yang dikenal sebagai Trojan.

Malware berteknologi tinggi ini dibuat oleh perusahaan teknologi mata-mata Israel bernama NSO Group. Sejak dikembangkan, spyware berpemilik telah dijual ke banyak pemerintah di seluruh dunia dengan tujuan untuk melindungi keamanan nasional dan mencegah terorisme.

Hanya, Pegasus juga telah digunakan secara jahat untuk melakukan pemantauan ilegal dan telah dikaitkan dengan pelanggaran hak asasi manusia dalam banyak kegiatan. NSO mengatakan hanya menjual Pegasus untuk pihak militer, penegak hukum, dan badan intelijen demi tujuan keamanan nasional.

Hal itu diklaim secara ketat untuk memeriksa catatan hak asasi pelanggannya sebelum menggunakan alat mata-matanya. Namun, perusahaan juga mengakui bahwa "tidak mengoperasikan sistem yang dijualnya kepada pelanggan pemerintah yang diperiksa, dan tidak memiliki akses ke data target pelanggannya".

Artinya, NSO tidak mungkin menjamin bahwa pelanggannya tidak menggunakan Pegasus untuk tujuan jahat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement