Kamis 15 Jun 2023 04:00 WIB

Nyamuk Rupanya Lebih Suka Menghampiri Orang yang Pakai Sabun Aroma Tertentu

Aroma tertentu menarik bagi nyamuk.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Nyamuk hinggap di kulit manusia (ilustrasi). Pemakaian sabun dengan aroma tertentu dapat membuat seseorang lebih menarik atau kurang menarik bagi nyamuk.
Foto: AP
Nyamuk hinggap di kulit manusia (ilustrasi). Pemakaian sabun dengan aroma tertentu dapat membuat seseorang lebih menarik atau kurang menarik bagi nyamuk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gigitan nyamuk bisa terasa sangat mengganggu, apalagi jika mengakibatkan kulit gatal dan bengkak. Dalam kasus yang parah, gigitan nyamuk dapat menyebarkan penyakit, bahkan menyebabkan kematian.

Anehnya, beberapa orang tampaknya lebih sering jadi incaran nyamuk daripada sebagian yang lain, tanpa jawaban pasti mengapa hal itu bisa terjadi. Kini, sebuah penelitian telah menemukan bahwa aroma tubuh dapat memengaruhi kemungkinan seseorang digigit nyamuk.

Baca Juga

Penjelasannya, nyamuk mengandalkan nektar tanaman yang mengandung gula untuk menopang metabolismenya serta butuh nutrisi tertentu supaya dapat menghasilkan telur. Studi menyebut nyamuk cenderung mengincar manusia yang berbau serupa dengan nutrisi itu.

Jika dipadukan dengan wewangian floral, itu bisa memperparah masalah gigitan nyamuk. Tim peneliti dari Virginia Tech di Amerika Serikat mendalami efek aroma yang berbeda dan pengaruhnya pada ketertarikan nyamuk untuk menggigit manusia.

Dikutip dari laman Express, Rabu (14/6/2023), para periset menemukan bahwa pemakaian sabun dengan aroma tertentu dapat membuat seseorang lebih menarik atau kurang menarik bagi nyamuk. Temuan studi telah dipublikasikan di iScience.

"Hanya dengan mengubah aroma sabun, seseorang yang sudah menarik nyamuk pada tingkat yang lebih tinggi dari rata-rata dapat semakin memperkuat atau menurunkan ketertarikan itu," kata rekan peneliti utama, Clément Vinauger.

Dalam studi, tim memantau kondisi empat orang relawan, menganalisis aroma tubuh alami yang unik dari setiap peserta, baik setelah menggunakan sabun ataupun sebelumnya. Sabun yang mereka gunakan berasal dari merek Dial, Dove, Native, dan Simple Truth.

Vinauger mengatakan, lebih dari 60 persen aroma seseorang setelah mandi atau mencuci anggota tubuh berasal dari sabun daripada bau badan alami. Aspek lainnya tidak hanya menambah aroma badan, tetapi mengganti beberapa bahan kimia sekaligus menghilangkan bahan kimia lain yang hilang.

"Jadi, menurut kami ada banyak interaksi kimiawi antara bahan kimia alami dan bahan kimia dari sabun," ujar Vinauger.

Untuk menguji interaksi antara bau, peneliti melepaskan nyamuk di kandang yang memiliki dua cangkir berisi ekstrak bau. Nyamuk diberi pilihan, yakni aroma tubuh alami dari individu atau aroma tubuh yang sudah bercampur dengan sabun.

Wewangian diambil dari selongsong nilon yang dikenakan di lengan bawah peserta, baik dalam keadaan aroma tubuh alami maupun dalam kondisi sudah mencuci bagian tubuh itu memakai sabun. Tes tersebut kemudian diulang untuk berbagai kombinasi aroma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement