REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Google mengumumkan banyak fitur aksesibilitas baru pada kesempatan Global Accessibility Awareness Day (GAAD). Salah satu fiturnya adalah alat pada Google Chrome yang membantu pengguna menghindari situs web yang menyesatkan.
Mengutip laman GizChina, Selasa (23/5/2023), fitur ini akan sangat membantu bagi para penyandang disabilitas, atau siapa pun yang mungkin kesulitan mengetik atau membaca alamat website. Selain itu, ada fitur baru di Google Maps, Live Caption, dan Lookout App.
Setiap kali hendak memasukkan URL, Google Chrome dapat mendeteksi kesalahan ketik dan menyarankan situs web yang dimaksud. Namun fitur ini baru saja tersedia untuk pengguna dari desktop, dan akan segera diluncurkan ke pengguna seluler dalam beberapa bulan mendatang.
Google Chrome di Android juga telah menambahkan fungsi baru untuk pengguna TalkBack, membuatnya lebih mudah untuk mengelola dan mengatur tab. Sebelumnya, pengguna TalkBack memiliki tampilan tab yang terbatas saat menavigasi ke pengalih tab.
Selain itu, Google telah mengumumkan fitur baru untuk Live Caption, yaitu fitur transkripsi real-time. Salah satu fitur baru yang paling menonjol adalah kotak teks baru yang dioptimalkan untuk tablet Android.
Fitur baru lainnya adalah Teks Otomatis untuk panggilan. Ini memungkinkan pengguna untuk mengetik kembali tanggapan selama panggilan dan meminta tanggapan dibacakan ke penelepon lain. Ini dapat bermanfaat bagi orang yang tuli atau sulit mendengar, atau yang berada di lingkungan yang bising.
Google juga menambahkan dukungan Teks Langsung untuk bahasa Prancis, Italia, dan Jerman, pada Pixel 4 dan 5, serta perangkat Android lainnya.
Lalu, Google juga menambahkan fitur baru yang disebut ‘Image Question and Answer’ di dalam aplikasi Lookout-nya. Dan itu menangani masalah besar bagi pengguna tunanetra dan rabun. Banyak gambar yang diunggah di web tidak memiliki keterangan atau teks alternatif.
Faktanya, studi Carnegie Mellon pada 2019 menunjukkan bahwa dari 1,09 juta tweet, hanya 0,01 persen yang berisi teks alternatif. Artinya, lebih dari 99 persen dari gambar tersebut tidak mudah diakses oleh orang yang memiliki kebutaan.
Untuk mengatasi masalah ini, Google memperkenalkan fitur baru di aplikasi Lookout-nya. Lookout sekarang dapat memproses gambar untuk memberikan deskripsi, meskipun tidak memiliki teks atau teks alternatif.
Pengguna dapat menggunakan suara atau mengetik untuk mengajukan pertanyaan agar memiliki pemahaman yang lebih mendetail tentang apa yang ada di dalam gambar. Fitur tersebut saat ini sedang diuji dengan jumlah pengguna yang terbatas.
Fitur baru lainnya yang diumumkan oleh Google adalah tempat-tempat yang dapat diakses oleh kursi roda di Google Maps. Sejak 2020, individu memiliki opsi untuk mengaktifkan fitur Tempat yang Dapat Diakses di Maps.
Ini memungkinkan pengguna melihat pintu masuk yang dapat diakses kursi roda melalui ikon kursi roda yang dapat dikenali. Dan Google telah memperluas visibilitas ikonnya yang dapat diakses kursi roda untuk semua pengguna di Maps.
Fitur ini bermanfaat bagi orang yang menggunakan kursi roda, kereta bayi, atau perangkat mobilitas lainnya. Pengguna juga dapat menggunakannya untuk menemukan tempat duduk, parkir, dan toilet yang dapat diakses.
Selain itu, Google juga meluncurkan fitur aksesibilitas baru ke platform Wear OS-nya. Wear OS 4 baru akan dirilis akhir tahun ini. Dan itu akan mencakup pengalaman text-to-speech baru yang lebih cepat dan lebih bisa diandalkan.