REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---El Nino adalah siklus iklim alami yang terjadi setiap tiga hingga tujuh tahun, ditandai dengan suhu permukaan laut yang lebih hangat dari biasanya di Pasifik tropis tengah dan timur. Fenomena ini, yang dikenal sebagai El Nino-Southern Oscillation (ENSO), berdampak luas pada kondisi cuaca di seluruh dunia.
Dilansir Economic Times pada Senin (22/5/2023), El Nino mengacu pada pola cuaca yang ditandai dengan suhu laut yang luar biasa hangat di Pasifik khatulistiwa. Pemanasan in mengganggu sirkulasi normal atmosfer, yang menyebabkan perubahan pola cuaca di seluruh dunia. Sebaliknya, La Nina mewakili efek pendinginan, dengan suhu laut yang lebih dingin di Pasifik khatulistiwa.
El Nino memberikan pengaruh yang signifikan terhadap suhu global, dengan potensi untuk berkontribusi pada peristiwa panas yang memecahkan rekor. PBB telah memperingatkan peningkatan suhu global dan kemungkinan rekor panas baru akibat kembalinya El Nino pada tahun-tahun mendatang. Sementara Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) tidak dapat memprediksi kekuatan atau durasi El Nino secara akurat, data historis menunjukkan bahwa episode El Nino terkuat teriadi pada 1997-1998 dan 2015-2016.
Pengaruh El Nino terhadap suhu global tidak langsung terjadi. Akibatnya, efek El Nino mungkin tidak langsung terlihat di wilayah tertentu. Misalnya, Inggris kemungkinan besar tidak mengalami dampak El Nino pada tahun ini. Namun, dampaknya dapat dirasakan pada tahun-tahun berikutnya, yang berpotensi menyebabkan musim panas yang lebih panas dan musim dingin yang lebih dingin.
Sementara El Nino sering memuncak pada Desember, pengaruhnya boleh berbeda di berbagai belahan dunia. Di Inggris, pola cuaca yang berlaku saat ini didominasi oleh La Nina yang ditandai dengan suhu laut yang mendingin. Dengan demikian, Inggris diperkirakan tidak akan terkena dampak langsung El Nino dalam waktu dekat. Namun, kembalinya El Nino di tahun-tahun berikutnya dapat menyebabkan suhu yang lebih panas dari biasanya di Inggris Raya, yang berpotensi memengaruhi kondisi musim panas pada 2024, bersamaan dengan musim dingin yang lebih dingin sebelumnya.