REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Proses penyuntingan foto dengan software seperti Photoshop biasanya akan membutuhkan keterampilan khusus dari penggunanya. Namun dengan teknologi kecerdasan buatan atau AI, proses penyuntingan foto bisa dilakukan semudah menggeser-geser jari.
DragGAN merupakan perangkat penyuntingan foto berbasis AI yang menawarkan kemudahan tersebut. Perangkat ini dikembangkan oleh tim peneliti dari max Planck Institute for Informatics, MIT, dan Google.
Pengguna DragGAN bisa melakukan beragam perubahan dan koreksi pada foto dengan lebih tepat sasaran. Untuk melakukannya, pengguna cukup mengarahkan point pada area gambar yang ingin disunting agar bisa melakukan koreksi yang diinginkan.
Sebagai contoh, pengguna DragGAN memiliki foto singa dengan kondisi mulut sedang tertutup. DragGAN bisa dengan mudah membuat singa tersebut tampak sedang membuka mulut dan mengaum. Arah pandangan singa yang melihat ke depan juga bisa dengan mudah diubah menjadi menengok ke satu sisi.
Contoh lainnya, pengguna DragGAN memiliki foto sebuah mobil yang diambil dari satu angle. Dengan DragGAN, foto tersebut bisa dimanipulasi dan terlihat seakan diambil dari angle yang berbeda.
Yang tak kalah menakjubkan, pengguna DragGAN juga bisa mengubah desain baju yang digunakan model dalam foto. Pengguna juga dapat mengubah pose model tersebut.
Semua perubahan yang tampak rumit ini bisa dilakukan hanya dengan menggeser-geserkan jari tangan saja di layar gawai. Kemudahan inilah yang membuat DragGAN berbeda dari software penyunting gambar seperti Photoshop atau perangkat penghasil gambar berbasis AI lain seperti Dall-E dan Midjourney. Meski Dall-E dan Midjourney dapat memproses petunjuk dari pengguna dengan spesifik, keduanya tidak dapat memberikan hasil penyuntingan gambar yang presisi sesuai keinginan pengguna.
Selain kemampuan yang luar biasa, kelebihan lain yang dimiliki DragGAN adalah interface-nya yang sederhana dan intuitif. Pengguna baru bisa memahami beragam fitur DragGAN dan mengoperasikan perangkat tersebut dalam waktu yang sangat singkat.
Untuk memulai proses penyuntingan, pengguna akan diminta untuk membuat poin awal dan poin akhir pada area yang ingin disunting. Bila ingin memperlebar senyuman pada wajah model misalnya, pengguna dapat membuat menaruh poin awal di salah satu sudut bibir model, lalu poin akhir pada area yang agak lebih jauh dari poin awal. Nantinya, secara otomatis senyum pada wajah model akan melebar.
"Kami dapat memberikan gambaran nyata pada konten yang sebelumnya tidak ada, seperti (memberikan gambaran) gigi pada mulut singa (yang sebelumnya tertutup) dan bisa mengubah kekakuan objek, seperti tekukan kaki kuda," ujar tim peneliti, seperti dilansir Indian Express.
Efek serupa memang bisa didapatkan pula melalui software Photoshop. Namun untuk mendapatkan efek serupa dari Photoshop, pengguna akan memerlukan lebih banyak waktu dan teknik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
