Ahad 21 May 2023 16:03 WIB

OpenAI Luncurkan Aplikasi ChatGPT Mandiri untuk iOS, Bagaimana Android?

OpenAI telah secara resmi meluncurkan aplikasi ChatGPT mandiri untuk iOS.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Natalia Endah Hapsari
 Saat ini, pengguna iOS dapat mengunduh aplikasi ChatGPT dari App Store di Amerika Serikat (AS) tetapi negara lain juga akan segera mendapatkannya. Hal yang sama berlaku untuk pengguna Android. ./ilustrasi
Foto: Unsplash
Saat ini, pengguna iOS dapat mengunduh aplikasi ChatGPT dari App Store di Amerika Serikat (AS) tetapi negara lain juga akan segera mendapatkannya. Hal yang sama berlaku untuk pengguna Android. ./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---OpenAI telah secara resmi meluncurkan aplikasi ChatGPT mandiri untuk pengguna iPhone alias iOS. Aplikasi ini  gratis untuk diunduh dan digunakan.

Peluncuran ini membuat pengguna lebih mudah untuk mengobrol dengan bot saat bepergian dan juga menggabungkan beberapa fitur yang lain.

Baca Juga

Misalnya, aplikasi ini mendukung input suara yang didukung oleh model pengenalan suara sumber terbuka Whisper. Itu juga menyinkronkan riwayat obrolan Anda dari versi web ChatGPT dan perangkat lain dengan akun Anda yang masuk.

Tentu saja, dilansir dari GSMArena, Ahad (21/5/2023), pelanggan ChatGPT Plus mendapatkan akses ke versi GPT-4 yang ditingkatkan, akses awal ke fitur baru yang mungkin hadir di masa mendatang, dan waktu respons yang lebih cepat.

Saat ini, pengguna iOS dapat mengunduh aplikasi dari App Store di Amerika Serikat (AS) tetapi negara lain juga akan segera mendapatkannya. Hal yang sama berlaku untuk pengguna Android.

Sebelumnya, pemilik Tesla dan Twitter Elon Musk tidak senang dengan kemajuan terbaru dalam AI generatif. Musk mengkritik pembuat ChatGPT, OpenAI karena berubah dari perusahaan nirlaba menjadi perusahaan berorientasi laba.

Musk juga menyebutkan Microsoft, yang telah menginvestasikan miliaran dolar ke OpenAI, memiliki kendali lebih besar daripada kepemimpinan OpenAI. Namun, CEO Microsoft Satya Nadella mencatat bahwa klaim Musk secara faktual salah.

Selama wawancara dengan CNBC, Musk menyatakan bahwa pembuat ChatGPT OpenAI ada karena dia. Perusahaan riset AI didirikan pada tahun 2015 sebagai organisasi nirlaba, tetapi dua eksekutif kemudian membentuk entitas “capped-profit” yang disebut OpenAI LP.

Pada tahun 2015, OpenAI mengubah statusnya menjadi perusahaan “capped-profit”. Ini berarti pengembalian hasil untuk investor maupun karyawan akan dibatasi untuk menambah modal dalam rangka pengembangan OpenAI.

Musk menyatakan bahwa dia menginvestasikan sekitar 50 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 742 miliar ke dalam perusahaan selama tahun pembentukannya dan memainkan peran kunci dalam perekrutan. Selain itu, Musk mengungkapkan nama “OpenAI” disarankan olehnya.

“Apa sebenarnya hubungan antara OpenAI dan Microsoft? Saya khawatir Microsoft membuatnya lebih terkendali. Sebagai bagian dari investasi Microsoft, mereka memiliki hak atas semua perangkat lunak, semua bobot model, dan segalanya,” ujar Musk seperti dilansir dari laman India Today, Kamis (18/5/2023).

Setelah wawancara Musk, Nadella mengatakan klaim ini secara faktual salah. CEO Microsoft menambahkan bahwa dia sangat menghormati Musk, tetapi pemilik Tesla itu salah.

“OpenAI sangat membumi dalam misinya untuk dikendalikan oleh dewan nirlaba. Kami memiliki kepentingan non-pengendali di dalamnya. Kami memiliki kemitraan komersial yang hebat di dalamnya,” ujar Nadella. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement