Rabu 17 May 2023 16:24 WIB

Mengapa Patah Hati Buat Hilang Semangat? Ini Penjelasan Pakar

Cinta merupakan salah satu kebutuhan psikologis manusia.

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Natalia Endah Hapsari
Orang yang patah hati harus segera mengidentifikasi emosi yang dirasakan dan mengukur kesedihan/ Ilustrasi
Foto: .
Orang yang patah hati harus segera mengidentifikasi emosi yang dirasakan dan mengukur kesedihan/ Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Seseorang biasanya merasa malas melakukan berbagai hal saat mengalami putus cinta. Rasa ini juga terjadi ketika  bekerja maupun belajar.

Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Ibnu Sutoko menyatakan, cinta merupakan salah satu kebutuhan psikologis manusia. Maka dari itu, banyak tokoh psikologi yang mengatakan bahwa cinta dan kasih sayang merupakan suatu kebutuhan yang harus terpenuhi. "Ketika seseorang kehilangan suatu kebutuhan di dalam dirinya, maka ini dapat menyebabkan seseorang menjadi malas," kata Ibnu.

Baca Juga

Keadaan tidak bersemangat ini berhubungan dengan kebutuhan afeksi. Jika tidak segera diatasi dengan benar, maka hal ini akan berdampak serius. Beberapa di antaranya seperti munculnya stres yang menyebabkan banyak pikiran, susah tidur hingga tidak berselera makan.

Ketika fenomena itu tidak ditangani dengan baik, maka akan berubah menjadi sebuah depresi. Mood seseorang juga akan cenderung menjadi negatif, sering menangis, dan keinginan untuk bersosial menurun. Hal ini tentu dapat berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari.

Ibnu menilai, orang yang patah hati harus segera mengidentifikasi emosi yang dirasakan dan mengukur kesedihan. Hal ini penting mengingat mereka biasanya larut dalam kesedihan. "Dan ini adalah mereka yang tidak mampu mengeluarkan emosi atau salah memilih solusi dalam permasalahannya," jelasnya dalam pesan pers yang diterima Republika. 

Jika ada masalah, Ibnu merekomendasikan, masyarakat untuk mencoba untuk bercerita pada orang lain. Hal ini terutama kepada orang-orang yang tepat untuk mengeluarkan emosi masing-masing. 

Setelah menyalurkan emosi yang dipendam secara verbal, langkah selanjutnya adalah melakukan hal-hal yang positif sebagai pengalihan atas emosi negatif yang dialami ketika putus cinta. Kemudian perlahan emosi negatif tersebut akan menghilang. Namun perlu dicatat bahwa upaya ini harus dibarengi dengan penyelesaian masalah. 

Ibnu juga menegaskan, melupakan kenangan yang sudah terjadi akan sangat sulit. Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan menerima kesedihan tersebut. Dengan demikian, mereka akan merasa lebih lega dengan keadaan.

Di samping itu, bisa juga mencoba untuk kembali memulai kehidupan nyata. Kemudian menjalani hari agar kehidupan bisa kembali ke jalur yang tepat. "Misalnya dengan kembali menikmati hobi atau mencoba mencapai target,” katanya.

Ia juga mewanti-wanti agar mereka yang putus cinta tidak melakukan hal negatif saat sedih. Kalaupun segala upaya sudah dilakukan, namun belum ada perubahan, ia menyarankan agar mereka mendatangi tenaga profesional seperti psikolog untuk membantu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement