Jumat 05 May 2023 02:15 WIB

Waspadai Cuaca Ekstrem pada Masa Pancaroba

Waspadai potensi cuaca ekstrem saat pancaroba atau peralihan musim hujan ke kemarau.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di Nusa Tenggara Timur (NTT) mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada masa pancaroba atau peralihan musim hujan ke musim kemarau di provinsi itu./ilustrasi
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di Nusa Tenggara Timur (NTT) mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada masa pancaroba atau peralihan musim hujan ke musim kemarau di provinsi itu./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG---Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di Nusa Tenggara Timur (NTT) mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada masa pancaroba atau peralihan musim hujan ke musim kemarau di provinsi itu.

"Waspada cuaca ekstrem pada masa peralihan musim, seperti hujan disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Kamis.

Baca Juga

Ia menjelaskan beberapa wilayah zona musim yang tersebar di Kabupaten Alor, Lembata, Flores Timur, dan Manggarai Barat, telah memasuki musim kemarau. Sementara itu, wilayah lainnya di NTT pada umumnya dalam masa peralihan musim hujan ke musim kemarau.

Saat ini, kata dia, suhu muka laut di NTT masih cukup hangat dan labilitas lokal masih cukup kuat, sehingga kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah NTT.

Ia menyebutkan beberapa wilayah berpotensi dilanda angin kencang seperti sebagian Pulau Timor, Kabupaten Sabu Raijua, Rote, Manggarai Barat, dan Alor.

Oleh sebab itu, kata dia, warga di daerah berpotensi terdampak cuaca agar meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi dampak cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan peristiwa alam seperti angin puting beliung dan hujan es.

"Waspadai pula angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang, kerusakan atap rumah, maupun fasilitas umum lain yang dapat membahayakan warga sekitar," katanya.

Agung mengingatkan warga NTT agar terus memantau perkembangan cuaca dari BMKG sebagai referensi untuk mengetahui potensi ancaman bencana dan melakukan langkah antisipasi yang diperlukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement