REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Samsung telah melarang penggunaan ChatGPT setelah para karyawan perusahaannya secara tidak sengaja mengungkapkan informasi sensitif ke chatbot produksi OpenAI tersebut.
Menurut laporan Bloomberg, Samsung memberikan memo kepada para karyawan yang isinya mengumumkan pembatasan sistem AI generatif pada perangkat milik perusahaan dan jaringan internal. Karyawan Samsung telah membagikan kode sumber dengan ChatGPT guna memeriksa kesalahan dan menggunakannya untuk meringkas catatan meeting.
“Sementara minat ini berfokus pada kegunaan dan efisiensi platform ini, ada juga kekhawatiran yang berkembang tentang risiko keamanan yang ditimbulkan oleh AI generatif," kata memo itu, seperti dikutip dari laman Mashable SE Asia, Kamis (4/5/2023).
Informasi yang dibagikan dengan ChatGPT disimpan di server OpenAI dan dapat digunakan untuk meningkatkan model kecuali pengguna memilih keluar.
Kebocoran Samsung ChatGPT memperingatkan risiko berbagi informasi pribadi dan profesional dengan AI chatbots. ChatGPT disebut-sebut sebagai alat produktivitas untuk menyelesaikan tugas dengan cepat dan efisien.
Namun, di sisi lain, penggunaan chatbot itu pun dinilai dapat menimbulkan risiko privasi jika karyawan memberikan informasi rahasia.
ChatGPT juga sempat dilarang di Italia sampai OpenAI menerapkan cara yang lebih jelas untuk keamanan berbagi data dan batasan usia pengguna di bawah 13 tahun atau di bawah 18 tahun dengan izin orang tua.
Baru-baru ini, OpenAI juga meluncurkan "mode incognito" yang memungkinkan pengguna menonaktifkan riwayat obrolan mereka. OpenAI juga mengumumkan sedang mengerjakan versi ChatGPT untuk bisnis yang tidak akan membagikan data obrolan secara default.