REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan ada potensi bahaya erupsi freatik dengan ancaman lontaran material dari kawah utama Gunung Gamalama di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan lontaran material vulkanik itu dapat mencapai radius 1,5 kilometer dari pusat erupsi."Masyarakat di sekitar Gunung Gamalama dan pengunjung maupun wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan atau mendekati Gunung Gamalama pada radius 1,5 kilometer dari puncak," kata Hendra dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
"Pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Gamalama agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar," ujarnya.
PVMBG terus memantau secara visual dan instrumental terkait aktivitas Gunung Gamalama melalui Pos Pengamatan Gunung Api yang berada di Jalan Facei Sabina Belakang, Kelurahan Sangaji Utara, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Sejak Januari 2023, aktivitas kegempaan gunung api itu didominasi oleh gempa tektonik jauh, gempa tektonik lokal, dan gempa vulkanik dalam. Kejadian gempa vulkanik dalam umumnya terekam satu sampai dua kejadian per hari.
Hembusan asap kawah umumnya teramati berwarna putih tipis hingga tebal dengan tinggi 10 sampai 300 meter di atas puncak.Tingkat aktivitas saat ini berada pada Level II atau waspada terhitung sejak 10 Maret 2015.
Berdasarkan catatan PVMBG, erupsi terakhir terjadi pada 4 Oktober 2018 dengan tinggi kolom abu 250 meter dari puncak. Karakter erupsi umumnya terjadi di kawah pusat dengan precursor erupsi yang relatif singkat.Hendra memaparkan perkembangan terakhir aktivitas Gunung Gamalama hingga 3 Mei 2023, pukul 09.00 WIT.
Sejak 1 Mei 2023, gempa vulkanik dalam mengalami peningkatan mencapai 11 kali. Sehari kemudian, 2 Mei 2023, gempa vulkanik dalam tercatat sebanyak 14 kali.Adapun hari ini, 3 Mei 2023, pukul 00.00 sampai 09.00 WIT, PVMBG merekam ada lima kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa vulkanik dangkal, lima kali gempa hembusan, satu kali gempa frekuensi rendah, dan lima kali gempa tektonik jauh.
PVMBG juga melihat ada hembusan asap kawah putih tipis dengan ketinggian 50 sama 100 meter pada 1-3 Mei 2023. Angin lemah-sedang ke arah, barat, barat daya, utara dan timur laut."Secara umum aktivitas Gunung Gamalama tanggal 1-3 Mei 2023, pukul 09.00 WIT, cenderung fluktuatif dan masih didominasi oleh gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik jauh yang berkaitan dengan aktivitas tektonik regional di sekitar Kepulauan Halmahera," kata Hendra.
"Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 3 Mei 2023, pukul 12.00 WIT, maka tingkat aktivitas Gunung Gamalama masih tetap pada Level II," ujarnya.