Rabu 26 Apr 2023 12:46 WIB

Israel Larang Azan Magrib di Masjid Al Aqsa

Otoritas Israel memotong kabel pengeras suara masjid Al Aqsa.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Seorang warga Palestina melakukan swafoto saat menghadiri perayaan hari raya Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, (21/4/2023). Otoritas Israel mencegah azan magrib dikumandangkan di Masjid Al Aqsa pada Senin (24/4/2023).
Foto: REUTERS/Jamal Awad
Seorang warga Palestina melakukan swafoto saat menghadiri perayaan hari raya Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, (21/4/2023). Otoritas Israel mencegah azan magrib dikumandangkan di Masjid Al Aqsa pada Senin (24/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Otoritas Israel mencegah azan magrib dikumandangkan di Masjid Al Aqsa pada Senin (24/4/2023). Tel Aviv memotong kabel pengeras suara masjid dengan dalih bahwa orang Yahudi sedang merayakan di Buraq Square yang berdekatan.

Peristiwa pelarangan ini terjadi ketika sejumlah tokoh dan entitas Yerusalem meminta warga Palestina untuk melakukan shalat Maghrib dan Isya di Aula Doa Bab Al-Rahma Al Aqsa. Permintaan tersebut dalam upaya untuk melindungi para jamaah dari serangan dan pelanggaran oleh pasukan pendudukan dan pemukim Israel.

Baca Juga

Untuk kedua kalinya dalam dua hari, menurut laporan Middle East Monitor, polisi pendudukan Israel menyerbu Balai Doa Bab Al-Rahma pada Ahad pagi. Mereka  dan mencabut kabel listrik dan mencegah jamaah Muslim memasukinya area tersebut.

Menurut laporan Anadolu Agency, Israel melakukan perayaan Hari Peringatan dan Hari Kemerdekaan Israel yang berlangsung dari 25 April hingga 26 April. Kegiatan ini membuat warga Palestina tidak bisa memasuki wilayah Israel.

Hari Peringatan di Israel memperingati matinya semua personel militer yang terbunuh selama operasi militer Israel. Israel juga memperingati hari kemerdekaan yang menandai penciptaan negara di atas puing-puing Palestina. Hari ini disebut oleh orang Palestina sebagai “Nakba” atau Malapetaka.

Ketegangan telah memuncak di wilayah pendudukan Tepi Barat dalam beberapa bulan terakhir di tengah serangan berulang tentara Israel ke kota-kota Palestina. Menurut angka dari pihak Palestina, lebih dari 100 warga Palestina telah gugur oleh tembakan Israel sejak awal tahun ini, Sedangkan 16 orang Israel juga meninggal dalam serangan terpisah selama periode yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement