REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir waspada potensi banjir rob seiring adanya fenomena fase bulan baru dan gerhana matahari hibrida. Gerhana matahari hibrida yang merupakan fenomena astronomi langka tersebut akan terjadi pada 20 April 2023.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo di Jakarta, Selasa (18/4/2023).
Eko mengemukakan adanya fenomena fase bulan baru dan gerhana matahari hibrida pada tanggal 20 April 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, Eko menyampaikan banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, di antaranya di pesisir Aceh, pesisir Sumatra Utara, pesisir Sumatra Barat, pesisir Kep. Riau, pesisir Bangka Belitung, dan pesisir Banten.
Kemudian, pesisir selatan Jawa Barat, pesisir Jawa Tengah, pesisir selatan D.I. Yogyakarta, pesisir selatan Bali, pesisir Nusa Tenggara Timur, pesisir Kalimantan Barat, pesisir Sulawesi Utara, pesisir Maluku, dan pesisir Papua Selatan. Eko mengatakan potensi banjir rob ini berbeda waktu hari dan jam di tiap wilayah, secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.
"Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," tuturnya.