Ahad 09 Apr 2023 07:00 WIB

BMKG Sebut Bibit Siklon Tropis 98S Terpantau di Laut Timor

Fenomena itu memberikan dampak langsung dan tak langsung terhadap cuaca di Indonesia.

Awan mendung di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat , Ahad (4/9/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan prakiraan musim hujan 2022 akan muncul lebih awal dibandingkan biasanya, diprakirakan awal musim hujan di Indonesia akan terjadi pada bulan September hingga November 2022 dengan puncak musim hujan terjadi bulan Desember 2022 dan Januari 2023.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Awan mendung di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat , Ahad (4/9/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan prakiraan musim hujan 2022 akan muncul lebih awal dibandingkan biasanya, diprakirakan awal musim hujan di Indonesia akan terjadi pada bulan September hingga November 2022 dengan puncak musim hujan terjadi bulan Desember 2022 dan Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, bibit Siklon Tropis 98S saat ini terpantau berada di Laut Timor sebelah barat daya Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.

"Diperkirakan potensi Bibit Siklon Tropis 98S untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 sampai 36 jam ke depan dalam kategori tinggi," demikian keterangan resmi BMKG yang dikutip di Jakarta, Sabtu (8/4/2023).

Baca Juga

Bibit Siklon Tropis 98S itu terletak sekitar 10,2 derajat lintang selatan dan 129,1 bujur timur dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1.000 mb bergerak ke arah barat daya. Dalam 24 jam ke depan, fenomena itu memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia mulai dari angin kencang hingga potensi hutan sedang sampai lebat.

BMKG memprakirakan hujan sedang hingga sangat lebat berpotensi terjadi di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Sedangkan, angin kencang berpotensi terjadi di Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.

Gelombang laut tinggi 1,25 meter sampai 2,5 meter diprakirakan terjadi di Perairan Kepulauan Selayar, perairan Kepulauan Baubau, perairan Kepulauan Wakatobi, Laut Flores, perairan Kupang hingga Pulau Rotte, perairan Pulau Sawu, Laut Sawu, Selat Ombai, Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Timur, perairan selatan Ambon, Laut Seram, perairan Fakfak dan Kaimana, perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru, serta Laut Arafuru bagian tengah dan timur.

Adapun gelombang laut setinggi 2,5 meter hingga 4 meter berpotensi terjadi di Laut Banda, perairan Kepulauan Semata-Kepulauan Letti-Kepulauan Babar-Kepulauan Tanimbar, dan Laut Arafuru bagian barat.

BMKG menghimbau warga di wilayah yang berpeluang terdampak kehadiran bibit siklon meningkatkan kewaspadaan dan melakukan mitigasi dampak hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement