REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Raksasa teknologi China ByteDance membuat Lemon8, platform berbagi konten dengan komunitas muda. Platform ini tersedia di AS dan Inggris dalam beberapa minggu terakhir.
Dilansir dari laman Techwiresia, Selasa (4/4/2023), kendati awalnya tidak jelas siapa yang memiliki aplikasi tersebut, namun berbagai laporan media menunjukkan bahwa ByteDance yang berbasis di Beijing memilikinya. App Store Apple mencantumkan Heliophilia Pte yang berbasis di Singapura sebagai pemilik Lemon8.
Registri perusahaan Singapura menunjukkan Heliophilia terletak di alamat yang sama dengan kantor pusat lokal TikTok dan mencantumkan Zhou Qin, seorang warga negara Singapura, sebagai direkturnya.
Reuters melaporkan tahun lalu bahwa aplikasi tersebut diawasi oleh Alex Zhu, wakil presiden senior produk dan strategi di ByteDance dan mantan CEO TikTok. Melihat kembali ke awal tahun 2020 di Jepang, ByteDance memimpin peluncuran Sharee, produk yang mirip dengan Xiaohongshu, aplikasi selulernya yang menampilkan rekomendasi sosial dan gaya hidup komunitas.
Sharee kemudian berganti nama menjadi Lemon8 pada September 2021, sepertinya, namanya berasal dari Lemonade. Pada Maret 2022, volume unduhan kumulatif di Jepang melebihi satu juta, setelah itu aplikasi tersebut memulai ekspansinya ke pasar Asia Tenggara lainnya.
Lemon8 vs TikTok
Seperti kebanyakan platform media sosial, TikTok dan Lemon8 memungkinkan orang membuat konten yang melayani audiens yang berbeda. Sementara Lemon8 lebih condong ke pemasaran influencer, TikTok lebih ke pembuatan konten. Karena ini adalah campuran dari Instagram dan Pinterest, pengguna di Lemon8 dapat berbagi foto dan video pendek tentang kebugaran, perjalanan, makanan, kecantikan, dan banyak lagi.
TikTok telah mengumpulkan 150 juta pengguna AS, dan ByteDance tampak bersemangat untuk mengulangi kesuksesannya dengan Lemon8. Tetapi mengingat semakin menonjolnya Lemon8, nasibnya mungkin sama berisikonya di AS seperti perusahaan saudaranya, TikTok. Untuk saat ini, kesuksesan Lemon8 di pasar AS dapat mendorong kreator untuk melobi politisi untuk memblokir undang-undang yang akan melarang TikTok dan Lemon8 atau mendorong pemerintah untuk bertindak cepat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
