Senin 03 Apr 2023 15:09 WIB

CEO Google Siapkan Peningkatan Chatbot AI Bard

Google dianggap ‘terlambat’ untuk urusan kecerdasan buatan (AI).

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Natalia Endah Hapsari
CEO Google Sundar Pichai menyatakan Google ingin berhati-hati dengan Bard karena ingin menggunakan umpan balik pengguna untuk meningkatkan model, membangu kepercayaan, dan lapisan keamanan.
Foto: Reuters
CEO Google Sundar Pichai menyatakan Google ingin berhati-hati dengan Bard karena ingin menggunakan umpan balik pengguna untuk meningkatkan model, membangu kepercayaan, dan lapisan keamanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Google dianggap ‘terlambat’ untuk urusan kecerdasan buatan (AI). Tetapi hal ini tidak mengganggu Google karena perusahaan ingin mengambil pendekatan terukur ketika harus merilis produk dan layanan yang didukung oleh AI generatif.

Hal tersebut diungkapkan CEO Google Sundar Pichai. Dia pun menambahkan perusahaan memiliki model [bahasa] yang lebih mumpuni dan akan meningkatkan Bard tetapi “melakukannya dengan benar itu penting” untuk Google.

Baca Juga

Dalam podcast dengan The New York Times, Pichai mengatakan bahwa Google ingin berhati-hati dengan Bard. Perusahaan ingin menggunakan umpan balik pengguna untuk meningkatkan model, membangun kepercayaan, dan lapisan keamanan.

“Kami tahu ketika mengeluarkan Bard, kami  ingin berhati-hati. Ini adalah awal perjalanan kami. Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan dengan benar saat mengeluarkan model ini,” kata Pichai, dilansir dari Gadgets Now, Senin (3/4/2023).

Pichai menuturkan mendapatkan siklus umpan balik pengguna dan mampu meningkatkan model Anda, membangun lapisan kepercayaan dan keamanan ternyata menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

“Karena ini adalah pertama kalinya kami melakukannya, kami ingin melihat jenis kueri apa yang kami akan didapat. Kami jelas memposisikannya dengan hati-hati,” tambahnya.

Bard adalah eksperimen dan Google sangat vokal tentang narasi ini. Baru-baru ini, Sissie Hsiao, wakil presiden dan pimpinan unit bisnis Google Assistant juga mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa “Bard adalah eksperimen awal”.

Pichai memberikan lebih banyak informasi dalam konteks ini dengan mengatakan bahwa Google mencoba mempersiapkan pengguna untuk Bard dengan menggunakan versi LaMDA yang ringan dan efisien.

“Itu adalah eksperimen. Kami mencoba mengarahkan pengguna ke kueri kolaboratif kreatifnya, tetapi orang-orang melakukan berbagai hal. Saya pikir itu mungkin sedikit tersesat. Kami memang mengatakan bahwa kami menggunakan versi LaMDA yang ringan dan efisien,” ujar Pichai.

Jadi dalam beberapa hal, dia melanjutkan, Google mengeluarkan salah satu modelnya yang lebih kecil di luar sana, yang mendukung Bard. “Dan kami berhati-hati,” kata Pichai.

Pichai menggambar analogi dan mengatakan Bard adalah “mobil Civic yang disempurnakan” dan perusahaan “melakukan perlombaan dengan mobil yang lebih kuat.” 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement