Selasa 14 Mar 2023 20:32 WIB

Luhut Akan Gandeng Singapura Kembangkan Industri Panel Surya

Potensi investasinya mencapai 50 miliar dolar AS.

Menteri Koordinator Bidan Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Selasa (14/3).
Foto: Dok. Republika
Menteri Koordinator Bidan Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Selasa (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan menggandeng Pemerintah Singapura untuk mengembangkan industri panel surya dengan potensi investasi mencapai 50 miliar dolar AS.

"Kita akan menandatangani perjanjian dengan pemerintah Singapura minggu ini terkait industri panel surya," katanya dalam Indonesia Leading Economic Forum 2023 "Strengthening the Economic Climate Amid the Global Polycrisis Era" di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Baca Juga

Menurut Luhut, dalam kerja sama tersebut, Singapura menginginkan listriknya diekspor ke Singapura. Namun, pemerintah bersikukuh pengembangan industri harus dilalukan di dalam negeri.

"Tapi kita tidak mau begitu. Maunya harus end to end, jadi kita harus bangun solar panelnya di sini industrinya, kemudian baterainya dan seterusnya, nanti baru kita juga ekspor ke Singapura, jadi win win," katanya.

Luhut menambahkan, kerja sama dengan Singapura itu juga untuk mendukung Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kalimantan Utara. Di kawasan industri itu baru saja diresmikan peletakan batu pertama pembangunan PLTA Mentarang PLTA Mentarang yang diproyeksi berkapasitas 1.375 Megawatt (MW).

Selain itu, kawasan industri Kaltara tersebut juga akan terbangun pabrik petrokimia terbesar, pabrik iron steel, electronic alumina, hingga baterai listrik dan solar panel.

"Kita harus melakukan proyek end to end, kita tidak mau cuma ekspor listrik ke Singapura, tapi juga produksi solar panel sendiri, baterai dan lainnya. Ini harus end to end. Saya rasa proyek ini bisa mencapai 50 miliar dolar AS," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement