Selasa 14 Mar 2023 12:48 WIB

DIY Masuk Musim Pancaroba, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem

Pancaroba diperkirakan terjadi dari Maret ini hingga April 2023.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas meunjukkan citra satelit cuaca di kantor Balai Besar Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) ilustrasi
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Petugas meunjukkan citra satelit cuaca di kantor Balai Besar Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Saat ini wilayah DIY tengah memasuki musim pancaroba, yakni peralihan musim hujan ke musim kemarau. Pancaroba diperkirakan akan terjadi dari Maret ini hingga April 2023 nanti, mengingat musim kemarau di DIY diperkirakan dimulai pada April dasarian II.

Untuk itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama pancaroba ini. Diperkirakan, potensi cuaca ekstrem dapat terjadi pada siang atau sore hari hingga menjelang malam hari.

"Mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, yang dapat berdampak terjadinya longsor, banjir, banjir bandang, serta kerusakan akibat sambaran kilat/petir, angin kencang, hujan es, dan angin puting beliung di wilayah DIY," kata Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, Selasa (14/3/2023).

Warjono menjelaskan, prediksi potensi cuaca ekstrem ini berdasarkan analisi dinamika atmosfer terkini. BMKG memprediksifenomena La Nina pada Maret ini masih dalam kondisi netral hingga semester pertama 2023, dan diprediksi akan beralih menjadi El Nino pada awal semester kedua dengan peluang kejadian 50–60 persen.

Selain itu, anomali suhu muka laut perairan Indonesia pada Maret hingga Mei 2023 didominasi kondisi normal dan akan beralih menuju anomali positif (hangat) pada Juni hingga Agustus 2023. Monsun Australia, lanjutnya, mulai masuk wilayah selatan ekuator pada Mei 2023 dengan intensitas relatif sama dengan pola normalnya.

Dengan kondisi tersebut dan diperkuat dengan labilitas lokal terutama pada siang hingga sore hari, serta mulai beralihnya musim hujan ke musim kemarau khususnya di DIY, pihaknya juga memperkirakan adanya potensi cuaca ekstrem.

Mulai dari hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang, hujan es, serta angin beliung, yang dapat terjadi pada masa pancaroba ini. Melihat potensi ini, Warjono juga meminta agar masyarakat lebih berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah.

"Berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah, serta mencari informasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan. Selain itu masyarakat hendaknya memperbarui informasi terkait kondisi cuaca terkini, melalui media massa ataupun media sosial resmi BMKG," kata Warjono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement