REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Komik "Cyberpunk: Peach John" menjadi manga pertama yang dibuat berbasis kecerdasan buatan (AI) di Jepang. Konon penulis manga tersebut tidak punya bakat menggambar sama sekali sehingga menciptakan komik dengan bantuan perangkat AI viral bernama Midjourney.
Karya manga tersebut telah menimbulkan pertanyaan tentang ancaman yang dapat ditimbulkan oleh teknologi terhadap pekerjaan dan hak cipta di industri buku komik bernilai miliaran dolar di negara itu. Penulis, yang menggunakan nama pena Rootport, membutuhkan waktu enam minggu untuk menyelesaikan manga lebih dari 100 halaman.
Biasanya, dibutuhkan waktu satu tahun bagi seniman terampil untuk menyelesaikan komik setebal itu. "Itu adalah proses yang menyenangkan, mengingatkan saya pada permainan lotere," kata pria berusia 37 tahun itu kepada AFP, dilansir dari Japan Today, Kamis (9/3/2023).
Rootport, seorang penulis yang sebelumnya mengerjakan plot manga, memasukkan kombinasi perintah teks seperti "pink hair", "Asian boy" and "stadium jacket”, untuk memunculkan gambar pahlawan cerita dalam waktu sekitar satu menit. Dia merasa puas atas hasilnya, meski mungkin saja tidak sepuas menggambar dengan tangan sendiri.
Dia kemudian menyusun bingkai terbaik dalam format buku komik untuk memproduksi buku tersebut. Kabarnya, itu akan dirilis pada 9 Maret 2023 oleh penerbit besar, Shinchosha.
Tidak seperti manga tradisional hitam-putih, manga ini lebih berwarna, meskipun wajah dari karakter yang sama terkadang muncul dalam bentuk yang sangat berbeda. Rootport menganggap ini jadi solusi bagi yang tidak bisa menggambar, namun punya cerita yang bagus.