Selasa 07 Mar 2023 22:56 WIB

Warga Indonesia Bisa Saksikan Gerhana Matahari Hibrid pada 20 April 2023

Pada 2023 diprediksi terjadi empat kali gerhana.

 Gerhana matahari sebagian terlihat di pusat kota Stockholm, Swedia, 25 Oktober 2022. Warga Indonesia Bisa Saksikan Gerhana Matahari Hibrid pada 20 April 2023
Foto: EPA-EFE/Jonas Ekstrˆmer/TT
Gerhana matahari sebagian terlihat di pusat kota Stockholm, Swedia, 25 Oktober 2022. Warga Indonesia Bisa Saksikan Gerhana Matahari Hibrid pada 20 April 2023

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Gerhana Matahari Hibrid (GMH) akan terjadi pada 20 April 2023. GMH dapat diamati dari Indonesia.

"Gerhana matahari hibrid diprediksi terjadi pada 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia," kata Deputi Bidang Geofisika, BMKG Suko Prayitno Adi di Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan gerhana matahari hibrid terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. Sehingga, di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari. Di tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.

"Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan," ujarnya.

Ia mengemukakan gerhana matahari hibrid terdiri dari dua tipe gerhana, yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total. Suko menambahkan terdapat tiga macam bayangan bulan yang terbentuk saat GMH, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra.

Di wilayah yang terlewati antumbra, kata Suko, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari cincin. Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatiberupa gerhana matahari sebagian.

"Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari total," katanya.

Suko mengemukakan pada 2023 diprediksi terjadi empat kali gerhana, yaitu GMH pada 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia dan Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 5-6 Mei 2023 yang juga dapat diamati dari Indonesia.

Kemudian, Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati dari Indonesia dan Gerhana Bulan Sebagian (GBS) pada 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement