REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Yamaha Motor Co Ltd telah mencapai kesepakatan dengan pemasok aluminium untuk pengadaan aluminium hijau yang ramah lingkungan. Perusahaan telah mulai menggunakannya sebagai bahan baku suku cadang sepeda motor Yamaha. “Ini adalah pertama kalinya aluminium ‘hijau’ digunakan pada sepeda motor Jepang,” demikian dikutip dari laman Japan Today, Selasa (7/3-2023).
Perusahaan mengatakan akan memperluas penggunaannya secara bertahap pada model-model di masa mendatang. Aluminium ‘hijau’ adalah aluminium yang disuling menggunakan sumber energi terbarukan untuk menghasilkan lebih sedikit CO2 dalam pembuatannya. Suku cadang aluminium menyumbang 12 hingga 31 persen dari total berat kendaraan sepeda motor.
Jadi, mengadopsi aluminium ramah lingkungan adalah salah satu pendekatan efektif untuk mengurangi emisi CO2 dari bagian pembuatan bahan mentah dari siklus hidup produk. Hal ini termasuk dalam Cakupan 3 emisi Kategori 1 untuk rantai pasokan.
Melalui pengembangan teknologi dan keahlian teknik serta produksinya, Yamaha Motor telah secara aktif mendorong penggunaan aluminium daur ulang. Sekarang, penggunaan alumunium tersebut telah mencakup sekitar 80 persen oleh perusahaan.
Pengenalan aluminium hijau ini dimaksudkan untuk melengkapi dan digunakan pada suku cadang yang masih tidak dapat diproduksi dengan bahan daur ulang. Sebagai langkah pertama, Yamaha Motor akan menggunakan aluminium hijau untuk suku cadang tertentu dalam sepeda motor berkapasitas besar dan kompetisi off-road.
Perusahaan juga berencana untuk memperluas jumlah model yang menggunakan bahan tersebut di masa mendatang sesuai volume pasokan yang tersedia. Sejalan dengan rencana lingkungan atau Yamaha Motor Group Environmental Plan 2050, perusahaan bertujuan untuk mencapai netralitas karbon di seluruh aktivitas bisnisnya. Hal itu diterapkan kepada seluruh rantai pasokannya pada tahun 2050.
Untuk mewujudkan hal ini, Yamaha Motor telah menetapkan tujuan untuk beralih ke 100 persen bahan berkelanjutan pada 2050. Hal itu seperti mengadopsi lebih banyak bahan resin yang berasal dari tumbuhan. Kemudian mengembangkan polipropilena yang dapat didaur ulang, dan mengadopsi bahan ramah lingkungan serta bahan daur ulang lainnya. Itu digunakan untuk produk sepeda motornya yang diproduksi di Jepang dan luar negeri.