Jumat 03 Mar 2023 11:02 WIB

Lebih dari 7 Juta Serangan Siber Targetkan Gamer Muda Sepanjang 2022

Target peretas adalah ponsel milik orang tua para gamer.

Kaspersky. Pakar keamanan Kaspersky menemukan bahwa sepanjang tahun 2022 terdapat lebih dari 7 juta serangan siber yang menargetkan para pemain gim atau gamer muda
Foto: commons.wikimedia.org
Kaspersky. Pakar keamanan Kaspersky menemukan bahwa sepanjang tahun 2022 terdapat lebih dari 7 juta serangan siber yang menargetkan para pemain gim atau gamer muda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar keamanan Kaspersky menemukan bahwa sepanjang tahun 2022 terdapat lebih dari 7 juta serangan siber yang menargetkan para pemain gim atau gamer muda pada rentang usia 3-16 tahun. Serangan itu dengan cara mengeksploitasi berbagai judul gim populer.

"Kemungkinan target mereka adalah mencapai perangkat orang tua. Mereka menganggap anak dan remaja memiliki sedikit atau bahkan tidak sama sekali pengalaman atau pengetahuan tentang jebakan penjahat dunia maya dan akan dengan mudah tertipu," kata pakar keamanan Kaspersky Vasily M Kolesnikov melalui keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Jumat (3/3/2023).

Baca Juga

Mengacu pada laporan terbaru berjudul "The Dark Side of Kids' Virtual Gaming Worlds", risiko bagi pemain muda dalam gim online dan fokus serangan pada kelompok usia ini meningkat sebesar 57 persen dibandingkan tahun 2021. Menurut statistik Kaspersky, halaman phishing yang digunakan oleh penjahat dunia maya untuk menargetkan pemain muda kebanyakan meniru Roblox, Minecraft, Fortnite, dan Apex Legends. Secara total, lebih dari 878.000 halaman phishing dibuat untuk keempat gim tersebut pada tahun 2022.

Mereka sengaja membuat situs gim palsu yang membangkitkan minat anak-anak untuk mengikuti halaman phishing dan mengunduh file berbahaya, dengan tujuan menjangkau perangkat para orang tua.

Kemudian, sebanyak 232.735 pemain menemukan hampir 40.000 file, termasuk malware dan aplikasi yang berpotensi berbahaya dan disamarkan sebagai gim anak-anak paling populer.

Mengingat anak-anak di usia ini kebanyakan tidak memiliki komputer sendiri dan bermain dari perangkat orang tua, maka ancaman yang disebarkan kemungkinan besar ditujukan untuk mendapatkan data kartu kredit dan kredensial orang tua.

Pada periode yang sama, hampir 40 ribu pengguna mencoba mengunduh file berbahaya, yang meniru Roblox, meningkat 14 persen dibandingkan dengan 33 ribu gamer yang diserang pada tahun 2021. Di Indonesia, pengguna yang terkena dampak mencapai 1.279 dengan 11.294 kasus infeksi terdeteksi selama tahun 2022.

Temuan lainnya dalam laporan tersebut adalah Minecraft dan Roblox jadi judul gim paling populer yang dieksploitasi oleh penjahat dunia maya. Kemudian, Poppy Playtime dan Toca Life World yang dirancang untuk anak usia 3-8 tahun menempati peringkat gim anak-anak teratas menurut jumlah pengguna yang diserang.

Selain itu, pakar Kaspersky juga mengamati peningkatan sebesar 41 persen terkait jumlah pengguna yang mengunduh file berbahaya yang disamarkan sebagai Brawl Stars. Adapun pemain yang diserang mencapai 10 ribu pemain.

Untuk itu, agar anak-anak tetap aman saat online, Kaspersky merekomendasikan orang tua untuk menunjukkan ketertarikan pada aktivitas online anak lalu mempelajari bersama beberapa praktik aman saat online.

Orang tua juga dapat menggunakan aplikasi kontrol orang tua. Namun sebelum itu, pastikan telah mendiskusikan hal ini dengan anak dan jelaskan cara kerjanya.

Jelaskan bahwa informasi sensitif hanya boleh dibagikan melalui messenger dan hanya dengan orang yang mereka kenal di kehidupan nyata. Selain itu, jadikan pembicaraan tentang keamanan dunia maya lebih menyenangkan dan menarik, dengan mendiskusikannya bersama anak melalui permainan dan format hiburan lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement