Kamis 02 Mar 2023 18:39 WIB

TikTok Terapkan Batasan Waktu untuk Pengguna Remaja

Jika melewati batas waktu, mereka akan diminta memasukkan kode sandi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
TikTok baru saja mengumumkan batasan waktu layar harian otomatis 60 menit untuk semua pengguna di bawah 18 tahun. Selain itu, pengguna juga harus berusia minimal 13 tahun untuk membuat akun TikTok.
Foto: EPA-EFE/Bo Amstrup
TikTok baru saja mengumumkan batasan waktu layar harian otomatis 60 menit untuk semua pengguna di bawah 18 tahun. Selain itu, pengguna juga harus berusia minimal 13 tahun untuk membuat akun TikTok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – TikTok baru saja mengumumkan batasan waktu layar harian otomatis 60 menit untuk semua pengguna di bawah 18 tahun. Selain itu, pengguna juga harus berusia minimal 13 tahun untuk membuat akun TikTok.

Jika remaja melebihi batas 60 menit, mereka akan diminta memasukkan kode sandi untuk terus menonton. Untuk pengguna yang berusia di bawah 13 tahun dan mengalami TikTok for Younger Users, orang tua harus mengatur atau memasukkan kode sandi untuk mengaktifkan waktu tonton untuk 30 menit lagi.

Baca Juga

Kepala kepercayaan dan keamanan TikTok Cormac Keenan mengatakan penelitian menunjukkan menjadi lebih sadar bagaimana menghabiskan waktu dapat membantu kita lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.

“Jadi kami mendorong remaja untuk menetapkan batas waktu layar harian jika mereka memilih keluar dari default 60 menit dan menghabiskan lebih dari 100 menit di TikTok dalam sehari,” kata Keenan, dilansir Mashable, Kamis (2/3/2023).

Platform media sosial juga mengumumkan perlindungan lain untuk pengguna remaja seperti mengirim setiap akun remaja rekap pekanan waktu layar mereka dan mendorong pengguna remaja yang menghabiskan lebih dari 100 menit di aplikasi untuk menetapkan batas harian.

Langkah ini terjadi ketika pakar media sosial dan aktivis pemuda terus memperdebatkan efek media sosial terhadap kesehatan mental anak muda. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC AS) melaporkan setelah tujuh tahun yang stabil, tingkat bunuh diri di antara orang berusia 10 hingga 24 tahun meningkat sebesar 56 persen dari 2007 hingga 2017.

Jumlah tersebut menjadikan bunuh diri sebagai penyebab utama kedua kematian setelah kecelakaan. Tidak diketahui dengan pasti apa penyebab krisis ini, tetapi beberapa ahli mengaitkan sebagian dari kebangkitan tersebut dengan media sosial.

Menurut Pew Research Center, hampir dua kali lebih banyak remaja menggunakan internet hampir terus-menerus pada tahun 2018 dibandingkan pada tahun 2014. Pada saat yang sama, penelitian telah menunjukkan membatasi waktu layar memiliki kemampuan untuk membuat anak muda merasa sedikit lebih baik tentang diri mereka sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement