Ahad 26 Feb 2023 12:54 WIB

HP Penumpang Berasap dan Buka Pintu Darurat, Lion Air Batal Terbang

Pesawat Lion Air batal terbang karena insiden ponsel penumpang berasap.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pesawat Lion Air (ilustrasi). Lion Air menjelaskan mengenai operasional pesawat dengan kode penerbangan JT-693 rute Kupang-Surabaya yang batal berangkat pada Ahad (26/2/2023).
Foto: Dok. Lion Air
Pesawat Lion Air (ilustrasi). Lion Air menjelaskan mengenai operasional pesawat dengan kode penerbangan JT-693 rute Kupang-Surabaya yang batal berangkat pada Ahad (26/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lion Air menjelaskan mengenai operasional pesawat dengan kode penerbangan JT-693 rute Kupang-Surabaya yang batal berangkat pada Ahad (26/2/2023). Hal ini akibat adanya penumpang yang membuka pintu darurat karena terdapat handphone yang mengeluarkan asap. Insiden itu lantas membuat penerbangan batal.

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, penanganan operasional dan penumpang Bandara Eltari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (KOE) tujuan Surabaya melalui Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) sudah dilaksanakan menurut standar operasional prosedur (SOP). Danang menjelaskan, setelah proses menaikkan penumpang selesai, seluruh penumpang telah duduk dan pesawat di dorong mundur (pushback) untuk bersiap menuju landas pacu (runway).

Baca Juga

Kemudian, kata Danang, salah satu penumpang yang duduk di nomor 9D mengaku ponselnya mengeluarkan asap, kemudian ponsel tersebut dilempar ke lantai kabin.

"Menurut keterangan awal, tiba-tiba salah satu penumpang yang duduk di dekat jendela darurat bagian kiri (emergency exit window) membuka jendela darurat," ujar Danang dalam keterangan resminya, Ahad (26/2/2023).

Lebih lanjut, Danang menjelaskan, dalam upaya memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan, senior awak kabin segera menghubungi pilot. "Keputusan tepat, pilot menghentikan pergerakan pesawat dan memutuskan kembali ke area parkir pesawat pada posisi semula," ujarnya.

Atas kondisi tersebut, seluruh penumpang diarahkan turun dari pesawat dan kembali menuju ruang tunggu guna mendapatkan informasi lebih lanjut. Ia memastikan tidak ada korban luka dalam kejadian ini.

Sementara itu, tim investigasi dari otoritas penerbangan sipil Indonesia dan Lion Air sedang melakukan proses penyelidikan guna mengetahui penyebab pasti terjadinya insiden ini.

"Saat ini, handphone tersebut dalam tahap pemeriksaan oleh tim ahli untuk menentukan sesuai standar keamanan yang ditetapkan oleh regulator penerbangan," ujar dia.

Dampak yang ditimbulkan terjadi keterlambatan keberangkatan penerbangan rute Kupang ke Surabaya serta Surabaya tujuan Jakarta.

Danang menjelaskan, Lion Air akan mengoperasikan registrasi pesawat PK-LQS jenis Boeing 737-900ER dengan membawa 163 penumpang. Sebelum keberangkatan penerbangan pukul 06.15 WITA (GMT+ 08), Lion Air melakukan prosedur untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan.

Di antaranya, pemeriksaan pesawat awal (pre-flight procedure) secara menyeluruh oleh teknisi dan pilot untuk menjamin semua sistem dan komponen pesawat berfungsi dan bekerja dengan baik. Hasilnya pesawat laik terbang dan aman dioperasikan (airworthy for flight). Lalu, penanganan dan pemeriksaan seluruh penumpang dilakukan petugas keamanan dan penanganan kargo dan barang bawaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement