REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Ponsel yang tersedia di pasaran saat ini sudah semakin canggih. Dengan berbagai fitur, ponsel tersebut sudah bisa menjadi perangkat paket lengkap.
Contohnya, yang dahulu mengambil video harus menggunakan kamera. Sekarang fungsi tersebut bisa dilakukan oleh ponsel.
Menurut kreator konten Jerome Polin Sijabat, jujur ponsel bisa sekali menggantikan fungsi kamera untuk mengambil video. Bahkan, Jerome melanjutkan dirinya sekarang sudah mulai masuk masa-masa malas membawa kamera.
Jadi, lulusan Universitas Waseda di Jepang ini berpikir tidak usah membawa kamera. “Misalnya, kamera kan berat. Aku juga punya yang nggak berat tapi kayak hampir kalah sama HP. Jadi aku kayak ‘ya sudah hp sajalah,’” ujar Jerome usai acara Samsung Galaxy S23 Series 5G Launch.
Jerome sendiri bergabung dengan tim Galaxy Samsung dan menggunakan Galaxy S23+ 5G. Pria kelahiran 2 Mei 1998 ini sudah satu bulan menggunakan perangkat tersebut.
Sebagian besar dia menggunakan Galaxy S23+ 5G untuk membuat video pendek, contohnya Instagram Story dan YouTube Short. Bagi Jerome, ponsel pintar tersebut membawa perubahan ketika akan mengambil gambar maupun video di tempat gelap.
“Pas gelap itu kalau smartphone lain itu masih gelap banget atau nggak noise-nya banyak. Tapi yang ini aku coba benar-benar bagus banget ininya untuk nightography-nya,” katanya.
Video yang dihasilkan juga cukup stabil. “Jadi benar-benar sampai kaget juga pas aku pakai. Hp-nya getar tapi hasilnya ga getar itu kayak kok bisa? Jadi benar-benar game changer banget,” katanya.
Kemudian, Jerome juga membagikan kiat-kiat membuat konten menggunakan ponsel. Dari sisi perangkat, menurut Jerome, ponsel sekarang sudah canggih-canggih sekali untuk membuat konten baik itu dari kamera, aplikasi yang bisa digunakan untuk mengedit bahkan bawaan ponselnya.
“Aku mikir benar-benar kayak laptop sudah tidak perlu lagi bahkan untuk ngedit. Jadi kayak semua bisa langsung dari hp ini,” ujar Jerome.
Selain perangkat, Jerome menuturkan isi konten juga penting untuk dipikirkan. Misalnya, apa yang dibagikan? Nilai apa yang kreator konten berikan kepada orang lain, dan sebagainya.
“Karena meskipun videonya bagus banget tapi kalau misalnya isinya nggak membawa value ke orang lain mungkin juga susah untuk bisa naik atau untuk di-share sama orang karena ya itu,” katanya.