Jumat 24 Feb 2023 03:58 WIB

Pentingnya Digital Skills untuk Raih Keuntungan di Media Sosial

Ada fenomena konsumtif di media sosial yang bisa diolah.

Aplikasi tiktok.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Aplikasi tiktok.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Media Sosial, seperti Tiktok saat ini diketahui sebagai satu platform video musik singkat yang populer. Platform tersebut menjadi tempat untuk mengekspresikan kreativitas melalui video untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan.

"Karena kemudahan fiturnya dan mempunyai berbagai fitur kreatif menarik minat banyak pengguna," ujar Dosen Politeknik Negeri Samarinda, Almasari Aksenta, dalam kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk komunitas di Kalimantan dengan tema Fenomena Meraup Cuan di Media Sosial, seperti dilansir pada Kamis (23/2/2023)

Baca Juga

Fitur-fitur yang terdapat di Tiktok terbilang beragam dan membuat pengguna bisa memanfaatkannya secara kreatif, seperti ada fitur penambahan musik, efek, edit video, live, hingga Tiktok Shop. Karena banyaknya yang menggunakan, Tiktok memberikan peluang sebagai sarana promosi. Bahkan kini ada Tiktok marketing, seperti TikTok Shop, TikTok Ads, dan TikTok Affiliate. 

Lebih jauh ia mengatakan, TikTop Shop memberikan layanan yang hampir sama dengan marketplace yang ada. Tiktok memberikan promosi yang menarik sehingga mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan. 

Sementara TikTok Ads adalah sebuah tool yang disediakan agar pengguna TikTok bisa mengiklankan videonya ke jangkauan yang lebih luas. Adapun TikTok Affiliate mampu menghubungkan kreator dan penjual lewat komisi dan kreativitas yang dibuat.

“Program ini menjadi metode penjualan yang baru sekaligus merupakan peluang monetisasi bagi para kreator. Memungkinkan adanya kolaborasi bersama kreator dalam meningkatkan penjualan dan promosi produk,” kata dia.

Untuk para kreator, program ini mampu membuka kesempatan dalam mendapatkan pemasukan tambahan dengan memanfaatkan followers. Sama seperti kerja sama affiliate lainnya, program dari Tiktok ini memberi sejumlah komisi untuk para kreator dari hasil penjualan yang dilakukan.

Sementara itu, di sesi lainnya hadir Dosen Ilmu Komunikasi UIN, Muhammad Sahid, yang membahas 'Tantangan Mengubah Mindset Masyarakat Agar Produktif di Era Digital' menyinggung mengenai fenomena konsumtif di media sosial, mengenal algoritma media sosial, hingga bagaimana agar bisa produktif menghasilkan uang melalui media sosial serta tantangan untuk menjadi produktif. 

Pengetahuan tersebut diperlukan dengan penetrasi pengguna internet yang kini sudah mencapai 77 persen dari total populasi Indonesia menurut We Are Social dan HotSuit Februari 2022. Rata-rata orang mengakses internet 7 jam 42 menit dari jumlah itu untuk media sosial  3 jam 18 menit. 

Mengenai konsumtif di media sosial, ia mengatakan termasuk di dalamnya adalah mencari sumber informasi dan hiburan yang akhirnya cukup banyak menghabiskan waktu. Sementara algoritma media sosial akan cenderung bergantung dari preferensi kesukaan atau hal yang paling banyak dicari oleh pengguna. “Algoritma media sosial membuat penggunanya betah, semakin konsumtif. Inilah yang berbahaya jika kita hanya konsumtif saja di media sosial,” kata dia.

Kemudian, Jawara Internet Sehat 2022, Ni Kadek Sintya, membahas tips aman saat berinvestasi secara online. Dalam paparannya, ia menjelaskan dasar dari keamanan digital, pengetahuan tentang investasi bodong yang marak di ruang digital hingga bagaimana cara mewaspadainya sebagai ilmu baru dalam keamanan digital.

“Terjadi di Indonesia investasi bodong, salah satunya di bidang trading Net 89. Ini merupakan salah satu investasi bodong yang menggunakan robot trading memakan ribuan korban yang kalau ditotal kerugiannya mencapai triliunan rupiah,” kata Ni Kadek.

Biasanya korban diminta untuk melakukan investasi yang nanti uangnya dikelola oleh robot. Robot tersebut akan menjalankan algoritma yang membantu untuk waktu kapan membeli dan menjual mata uang. Skema yang dijalankan dalam penipuan ini, menipu orang baru terus-menerus seperti skema pohon. Di Kalimantan Timur sendiri sudah menerima sebanyak 16 laporan terkait investasi bodong. 

“Dengan banyaknya pemberitaan seputar investasi bodong, maka orang harus lebih berhati-hati sebab di dunia investasi bodong sedang marak-maraknya,” kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement