REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Twitter mengumumkan hanya akan mengizinkan pelanggan berbayar untuk menggunakan pesan teks sebagai metode otentikasi dua faktor (2FA) untuk mengamankan akun mereka. Hal itu diungkapkan melalui akun @TwitterSupport.
“Mulai 20 Maret 2023, hanya pelanggan Twitter Blue yang dapat menggunakan pesan teks sebagai metode otentikasi dua faktor mereka. Akun lain dapat menggunakan aplikasi otentikasi atau kunci keamanan untuk 2FA,” kata @TwitterSupport.
Otentikasi dua faktor dimaksudkan untuk membuat akun lebih aman. Cara ini mengharuskan pemegang akun untuk menggunakan metode otentikasi kedua selain kata sandi. Twitter mengizinkan 2FA melalui pesan teks, aplikasi autentikasi, dan kunci keamanan.
“Otentikasi dua faktor masih tidak diperlukan untuk masuk ke Twitter. Meski begitu, kami sangat menganjurkan pengguna untuk mengaktifkannya,” ujarnya.
Dilansir Reuters, Sabtu (18/2/2023), menurut postingan blog pada Rabu lalu, perusahaan percaya 2FA berbasis nomor telepon sedang disalahgunakan oleh pelaku kejahatan. Dalam mendukung ini, bos Twitter juga menanggapi “Yup” sebagai balasan cuitan pengguna atas perubahan kebijakan perusahaan.
“Twitter mengubah kebijakannya terkait SMS berbasis 2FA karena Telco menggunakan akun bot untuk memancing SMS 2FA. Ini merugikan hingga 60 juta dolar per tahun karena SMS penipuan,” kata @TitterTakeover.
Tanda centang biru yang sebelumnya gratis untuk akun terverifikasi politisi, tokoh terkenal, jurnalis, dan tokoh masyarakat lainnya, kini terbuka bagi siapa pun yang bersedia membayar. Bulan lalu, Twitter mengatakan akan memberi harga langganan Twitter Blue untuk Android sebesar 11 dolar AS per bulan sama seperti untuk pelanggan iOS.