REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Co-founder dan CEO OpenAI Sam Altman mengakui bahwa chatbot produksi perusahaannya tersebut memang keren dan menjadi kejutan besar. Chatbot kini telah banyak diandalkan, terutama di dunia pendidikan.
Meski begitu, Altman juga menyebut ChatGPT sebagai "produk yang mengerikan". Dia menyoroti beberapa kesalahan yang dapat muncul dari chatbot, berikut masalah yang terkait dengannya.
Altman mengatakan bahwa chatbot "terkadang tidak berfungsi dan tidak aktif". Dia juga mengungkapkan bahwa ChatGPT bisa menyebutkan kekurangan layanan tersebut. Selain itu pula dapat mulai menolak permintaan. Altman mengatakan bahwa orang harus melalui proses panjang untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan ChatGPT.
Selama wawancara, Altman menyinggung tentang desain produk yang sederhana. Pengguna dapat menyelesaikan pekerjaan mereka dengan mudah melalui bantuan ChatGPT.
“Pengguna mengetikkan sesuatu, mencoba sampai benar, lalu mereka menyalin jawaban itu dan menempelkannya di tempat lain, lalu kembali dan mencoba mengintegrasikannya dengan hasil penelusuran atau lainnya itu alur kerjanya,” kata dia, seperti dikutip dari India Today, Kamis (16/2/2023).
Tentu OpenAI gembira dengan banyaknya orang yang menyukai ChatGPT. Kendati, menurut dia, belum ada yang mengatakan ini seperti produk hebat dan terintegrasi dengan baik. “Namun ada begitu banyak nilai di sini sehingga orang bersedia menerimanya," kata Altman lagi.
Meskipun telah terbukti bahwa ChatGPT dapat membantu menyelesaikan banyak pekerjaan penguna, telah ditemukan juga bahwa alat tersebut bisa membantu lulus ujian lisensi medis terberat di AS. Menurut perincian yang diungkapkan oleh para peneliti, alat AI ini dapat memperoleh skor antara 52,4 persen dan 75 persen dalam ujian, yang cukup mengesankan. Padahal layanannya lemah di jawaban Matematika.
Menurut laporan, chatbot tersebut juga telah digunakan untuk kebutuhan menulis esai dengan cepat guna mendapatkan nilai kelulusan. Situs ini juga membantu menghasilkan konten tulisan tentang subjek apa pun.
ChatGPT menjadi populer, hanya satu minggu setelah diluncurkan pada November. Chatbot yang didukung AI ini dilaporkan telah digunakan oleh jutaan pengguna sampai sekarang.
Chatbot AI ini dianggap memudahkan pengguna dalam menemukan jawaban atas pertanyaan mereka atau menyelesaikan pekerjaan sangat mendukung ChatGPT, sedemikian rupa. Sehingga teknologi tersebut telah berhasil menarik perhatian raksasa teknologi besar seperti Google dan Microsoft.