Rabu 08 Feb 2023 14:14 WIB

Ukraina akan Kirim Regu Penyelamat ke Turki

Ukraina kirim regu penyelamat ke Turki untuk membantu proses evakuasi korban gempa

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
 Dalam foto satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini, pemandangan kerusakan akibat gempa bumi, di Nurdagi, Turki, Selasa (7/2/2023).  Gempa kuat melanda Turki dan Suriah Senin dini hari, merobohkan ratusan bangunan serta menewaskan dan melukai ribuan orang.
Foto: Satellite image ©2023 Maxar Technologies via
Dalam foto satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini, pemandangan kerusakan akibat gempa bumi, di Nurdagi, Turki, Selasa (7/2/2023). Gempa kuat melanda Turki dan Suriah Senin dini hari, merobohkan ratusan bangunan serta menewaskan dan melukai ribuan orang.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Ukraina akan mengirim regu penyelamat ke Turki untuk membantu proses evakuasi korban gempa. Menurut situs Pemerintah Ukraina, tim pencarian dan penyelamatan gabungan dari Layanan Darurat Negara yang dikirim ke Ankara terdiri dari 87 orang, termasuk 10 awak pesawat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, dia telah menghubungi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menyampaikan belasungkawa atas gempa dahsyat yang menewaskan ribuan orang di negara tersebut.

Baca Juga

“Saya memberitahu  dia tentang keputusan untuk mengirim sekelompok penyelamat dan peralatan dari Ukraina ke Turki untuk membantu mengatasi keadaan darurat,” ujar Zelensky, Selasa (7/2/2023).

Dia yakin, regu penyelamat Ukraina yang dikirim akan membantu Turki. “Spesialis Ukraina memiliki pengalaman yang relevan dalam mengatasi akibat bencana alam dan akan tiba di daerah yang terkena dampak secepat mungkin,” ucapnya.

Kendati akan mengutus regu penyelamat ke Turki, Ukraina belum mengumumkan apakah ia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke negara tersebut. Sebelumnya Rusia pun telah menyampaikan akan mengirim tim penyelamat ke Turki.

Rusia mengatakan, mereka memiliki tim yang terdiri dari 100 personel pencarian dan penyelamatan yang siap dikirim ke Turki. Moskow pun siap mengerahkan dua pesawat Il-76 untuk proses distribusi bantuan.

“Rusia selalu siap membantu negara sahabat yang warganya berada dalam situasi sulit. (Regu) penyelamat kami memiliki semua pengetahuan dan peralatan yang diperlukan,” kata Menteri Situasi Darurat Rusia Alexander Kurenkov dalam sebuah pernyataan, dikutip Anadolu Agency, Senin (6/2/2023).

Turki diketahui telah menjadi mediator utama dalam konflik Ukraina-Rusia. Pada Juli 2022, Turki membantu kedua negara menyepakati Black Sea Grain Initiative (BSGI). Lewat BSGI, Moskow memberi akses kepada Ukraina untuk mengekspor komoditas biji-bijiannya, termasuk gandum, dari pelabuhan-pelabuhan mereka di Laut Hitam yang kini berada di bawah kontrol pasukan Rusia. Itu menjadi kesepakatan paling signifikan yang dicapai sejak konflik Rusia-Ukraina pecah pada 24 Februari 2022 lalu.

Rusia dan Ukraina merupakan penghasil 25 persen produksi gandum dan biji-bijian dunia. Sejak konflik pecah Februari lalu, rantai pasokan gandum dari kedua negara itu terputus. Ukraina tak dapat melakukan pengiriman karena jalur pengiriman dan pelabuhan-pelabuhan mereka berada di bawah kontrol Rusia. Sementara Moskow tak bisa mengekspor karena adanya sanksi Barat. Hal itu sempat memicu kekhawatiran bahwa dunia bakal menghadapi krisis pangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement