Selasa 07 Feb 2023 13:44 WIB

Gempa Banten Rusak Bangunan SD di Sukabumi dan Lukai Seorang Siswa

Satu orang siswi yang terluka akibat tertimpa internit bangunan sekolah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agus raharjo
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Bencana gempa bumi 5,2 yang berpusat di Muarabinuangeun, Banten, Selasa (7/2/2023) pagi berdampak kerusakan bangunan sekolah dasar (SD) di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Selain itu seorang pelajar mengalami luka ringan akibat tertimpa material bangunan yang jatuh.

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa tersebut terjadi sekitar pukul 07.35 WIB. Lokasi gempa berada pada koordinat 7.43 LS,105.88 BT, 66 kilometer Tenggara Muarabinuangeun, Banten dengan kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga

"Bangunan SDN Cisalimar mengalami rusak ringan yaitu ruangan Kelas 2, Kelas 3, dan ruang kantor mengalami rusak ringan," ujar Petugas Pusdalops PB BPBD Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria, Selasa (7/2/2023).

Bangunan SD tersebut berada di Kampung Cisalimar RT 03 RW 09, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan. Di mana bangunan sekolah tersebut mengalami rusak ringan di bagian plafon.

Jumlah siswa di dua kelas tersebut sebanyak 65 orang. Pada saat gempa terjadi akan dimulai proses belajar mengajar. Sehingga terang Sandra, ada seorang pelajar Novia (8 tahun) kelas 2 SDN Cisalimar mengalami luka ringan di bagian kaki sebelah kiri. Hal itu akibat tertimpa internit dari bangunan sekolah.

Menurut Sandra, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kabandungan berkoordinasi bersama perangkat Desa/Kecamatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, satpol pp, Tagana dan relawan guna assessment ke lokasi kejadian. Selain itu memberi imbauan kepada guru dan anak didik untuk tetap waspada.

Di sisi lain lanjut Sandra, pelajar yang luka ringan sudah mendapatkan pengobatan terhadap korban. Selain itu pihak sekolah di bantu relawan membersihkan puing-puing yang berserakan di sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement