Rabu 25 Jan 2023 12:54 WIB

Jokowi Lega Resesi Seks tak Terjadi di Indonesia

Menurut Jokowi, jumlah penduduk menjadi kekuatan ekonomi suatu negara.

Seorang ibu bersama bayinya.  Angka kelahiran sebesar 2,1 anak per perempuan membuat Indonesia tidak masuk dalam kondisi resesi seks.
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Seorang ibu bersama bayinya. Angka kelahiran sebesar 2,1 anak per perempuan membuat Indonesia tidak masuk dalam kondisi resesi seks.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah negara maju Asia seperti China, Korea Selatan, Jepang mengalami kondisi resesi seks. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku lega karena tidak ada resesi seks tidak terjadi di Indonesia.

Kondisi tersebut bisa dilihat  dari persentase terkini terkait angka kelahiran sebesar 2,1 anak per perempuan. "Saya senang angka yang disebut Pak Hasto (Kepala BKKBN), pertumbuhan kita di 2,1 kelahiran. Yang menikah 2 juta, yang hamil 4,8 juta. Artinya, di Indonesia nggak ada resesi seks," kata Presiden Jokowi dalam Rakernas Strategi Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana serta Program Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Baca Juga

Menurut Presiden Jokowi, jumlah penduduk menjadi kekuatan ekonomi suatu negara. Namun, Jokowi juga menekankan pentingnya menjaga kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Karena itu, kata Jokowi, asupan gizi bagi ibu hamil, bayi, dan anak-anak perlu diperhatikan. Dia menuturkan bahwa ibu hamil, bayi, dan anak-anak harus diberikan asupan protein yang cukup, seperti ikan, telur dan daging.

"Yang paling penting memang kualitas. Bayi atau ibu hamil harus diberi protein, diberikan ikan, diberi telur," ujar dia.

Presiden mengingatkan agar bayi dan anak-anak tidak diberi asupan yang tidak semestinya. Jokowi juga meminta agar kader BKKBN dan Posyandu meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat.

Presiden menyinggung kasus seorang ibu yang memberikan kopi susu instan kepada bayinya. "Hati-hati mengenai ini. Maka dari itu, sekali lagi yang namanya penyuluhan penting. Kata ibunya kopi susu saset ini bermanfaat, karena ada susunya. Hati-hati pada anak, ginjal, jantung itu belum kuat," kata Presiden Jokowi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement