Rabu 25 Jan 2023 10:49 WIB

Tips Agar Anak tak Kebablasan Belanja di E-Commerce

Ada kasus bocah yang tak sengaja melakukan pembelian di luar kendali orang tuanya.

Rep: Santi Sopia/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi belanja daring.
Foto: www.freepik.co.
Ilustrasi belanja daring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengajari anak agar berbelanja secara bijak dapat diterapkan sejak dini. Saat ini banyak pula yang sudah gandrung terhadap smartphone dan mengenal aplikasi belanja daring.

Ada kasus seorang bocah yang tak sengaja melakukan pembelian di luar kendali orang tuanya. Artinya orang tua bisa lebih meningkatkan keamanan ponsel cerdasnya.

Tetapi bagaimana jika anak sudah bisa dan mengerti berbelanja secara sadar? Mereka juga tetap butuh pengawasan.

Agustina Fitria Aryani, perencana keuangan OneShildt Financial Independence mengatakan untuk bisa mengajarkan anak belanja secara bertanggung jawab, maka orang tuanyalah yang terlebih dulu harus sudah bisa menjadi teladan. Hal ini karena anak cenderung lebih mudah meniru, daripada diberitahu.

"Jika orang tua belum bisa belanja dengan bertanggung jawab tapi ingin anaknya lebih baik, maka belajarlah bersama-sama, walk the talk,” kata Agustina Fitria Aryani, perencana keuangan OneShildt Financial Independence, Rabu (25/1/2023).

Berikut aturan umum dalam berbelanja, termasuk melalui aplikasi yang kian marak saat ini, menurut Agustina.

1. Tetapkan anggaran , berapa maksimal belanja, anggaran bisa dalam kurun waktu harian, mingguan, atau bulanan. Maka nominal tersebutlah yang dimasukkan ke dompet digital.

Hanya gunakan metode transaksi tunai atau bayar langsung (bukan yang bayar nanti atau paylater)

2. Dari anggaran yang sudah disepakati, maka orang tua harus konsisten tidak akan menambah saldo sebelum tiba waktunya. Hal ini meskipin anak merengek untuk meminta tambahN akibat penggunaan yang tidak bertanggung jawab.

Jika orang tua konsisten dan tidak goyah, maka anak juga belajar untuk konsisten dan lebih bertanggung jawab.

3. Gunakan prinsip mendahulukan kebutuhan daripada keinginan

Jika ada barang yang akan dibeli, ajak anak diskusi apakah barang itu merupakan kebutuhan dan harus dibeli segera, lalu periksa apakah masih ada anggarannya.

Apabila sifatnya keinginan, tetapkan batas tertentu. Misalnya, nominal di atas Rp 300 ribu, tunggu waktu tiga hari untuk memikirkan kembali sebelum benar-benar membelinya. Hal ini untuk mengendalikan impulsive buying.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement