Senin 23 Jan 2023 17:08 WIB

Viral di Media Sosial Driver Ojol Dikeroyok di Taman Sari, Ini Penyebabnya

Polisi berhasil mengamankan empat pelaku pengeroyokan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Pengemudi ojek online yang tergabung dalam Paguyuban Gojek Driver Jogjakarta (Pagodja) melakukan aksi damai di depan kantor Gojek, Umbulharjo, Yogyakarta, Kamis (24/3/2022). (Ilustrasi)
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Pengemudi ojek online yang tergabung dalam Paguyuban Gojek Driver Jogjakarta (Pagodja) melakukan aksi damai di depan kantor Gojek, Umbulharjo, Yogyakarta, Kamis (24/3/2022). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Viral di media sosial penggalan video seorang driver ojek online (ojol) dikeroyok oleh kurang lebih sembilan remaja dengan menggunakan balok kayu. Diduga kejadian itu berawal dari adanya catcalling atau tindakan menggoda yang mengarah pada pelecehan seksual secara verbal yang dilakukan remaja Taman Sari kepada teman perempuan korban.

“Dia nganterin temen ceweknya lewat Gang Langgar situ. Sama anak-anak situ di swat-swit-swit, gak terima turun dari motor (malah) di gebukkin,” ujar Kapolsek Tamansari AKBP Rohman Yonky Dilatha Rohma, saat dikonfirmasi, Senin (23/1/2023).

Baca Juga

Namun Rohman menyayangkan, korban pengeroyokan tersebut tidak langsung melapor ke polisi. Justru melapor ke teman-teman sejawatnya. Termasuk, temannya bernama Subhan yang menjadi korban pengeroyokan oleh sembilan remaja.

Subhan lari dan bersembunyi di Gold Chick tapi tetap dikejar dan dikeroyok. Kemudian aksi pengeroyokan tersebut terekam kamera pengawas atau CCTV dan viral di media sosial.

"Kabur semua mencar-mencar semua. Empat orang apa gitu Gojek itu. Kocar-kacir itu salah satu temannya (Subhan) ngumpet di Gold Chick kocar-kacir, tahu dikejar sampai situ yaudah (dikeroyok),” ujar Rohman.

Namun Rohman menegaskan peristiwa pengeroyokan bukan berasal dari gang motor. Saat ini pihaknya telah mengamankan sebanyak empat pelaku pengeroyokan tersebut. Disebutnya pelaku masih di bawah umur.

"Pelaku pelaku sudah tertangkap. Tiga atau empat. Pelakunya anak anak di bawah umur," tutup Rohman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement