Sabtu 21 Jan 2023 04:30 WIB

Perkuat Satelit Perikanan, KKP Buka Peluang Kerja Sama dengan Denmark

Kinerja teknologi satelit Integrated Maritime Intelligent Platform dapat diperkuat.

Petugas mengumpulkan ikan untuk dilelang di tempat pelelangan ikan desa Eretan Kulon, Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Senin (14/11/2022). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menerapkan kebijakan penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota dengan menetapkan jumlah tangkapan ikan yang diperbolehkan sebagai upaya menjaga keberlangsungan perikanan nasional.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Petugas mengumpulkan ikan untuk dilelang di tempat pelelangan ikan desa Eretan Kulon, Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Senin (14/11/2022). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menerapkan kebijakan penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota dengan menetapkan jumlah tangkapan ikan yang diperbolehkan sebagai upaya menjaga keberlangsungan perikanan nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, kinerja teknologi satelit Integrated Maritime Intelligent Platform atau Command Center masih bisa ditingkatkan untuk memantau kondisi perairan hingga kelestarian ekosistem pesisir.

"KKP membuka peluang kerja sama teknologi termasuk dengan Denmark. Penguatan teknologi ini sekaligus bentuk komitmen KKP dalam mengelola perairan laut secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan kesehatan ekosistem," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (21/1/2023).

Baca Juga

Sementara itu, Dubes Denmark Lars Bo Larsen saat bertemu Menteri Trenggono menyampaikan keinginannya mendukung kebijakan KKP dalam mengelola perairan laut secara berkelanjutan, untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan kesehatan ekosistem. Pihaknya akan menyampaikan hasil pertemuan dengan Menteri Trenggono ke negaranya, sehingga ada kerja sama konkret antara Indonesia-Denmark, khususnya di bidang pengembangan teknologi.

Satelit teknologi Integrated Maritime Intelligent Platform atau disebut juga Command Center, mampu mendeteksi profil dan pergerakan kapal yang melintasi perairan Indonesia maupun Zona Ekonomi Eksklusif. Sistem ini juga dapat mendeteksi kelengkapan administrasi kapal di antaranya Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI).

Sistem ini, kata Trenggono, siap digunakan untuk mendukung implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota yang regulasinya dalam tahap penyelesaian. Dengan kebijakan tersebut, penangkapan ikan nantinya diatur menggunakan sistem kuota dan zonasi.

"Saya sangat mementingkan lingkungan. Selain itu, juga untuk kesejahteraan nelayan. Banyak yang dimiliki laut agar berkelanjutan. Kami ingin nelayan dapat menerima informasi terkini dan dapat memanfaatkan populasi ikan dengan baik. Ini tujuan kami," ujar Trenggono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement