Selasa 13 Dec 2022 04:56 WIB

Slogan Baru DKI Jakarta Dikritik

Logo tersebut masih menunggu surat keputusan (SK) dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus Yulianto
Warga melitas di dekat instlasi logo PlusJakarta dengan slogan Kota Kolaborasi di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (12/12/2022). Pemprov DKI Jakarta akan menyandingkan logo Plus Jakarta (+Jakarta) dengan slogan baru yakni Sukses Jakarta untuk Indonesia. Adapun dibuatnya slogan baru bertujuan untuk mendukung pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur. Republika/Prayogi.
Foto: Republika/Prayogi
Warga melitas di dekat instlasi logo PlusJakarta dengan slogan Kota Kolaborasi di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (12/12/2022). Pemprov DKI Jakarta akan menyandingkan logo Plus Jakarta (+Jakarta) dengan slogan baru yakni Sukses Jakarta untuk Indonesia. Adapun dibuatnya slogan baru bertujuan untuk mendukung pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur. Republika/Prayogi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekrretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli mengkritik, penggantian slogan DKI menjadi ‘Sukses Jakarta Untuk Indonesia’. Menurutnya, slogan baru yang menggantikan ‘Kota Kolaborasi’ itu tidak memotivasi warga DKI untuk memajukan Jakarta.

“Slogan baru tidak keren, tidak memotivasi warga Jakarta,” kata Taufik kepada awak media, Senin (12/12).

Menurutnya, hal itu berbeda dengan slogan Jakarta sebelumnya 'Kota Kolaborasi Maju Kotanya Bahagia Warganya' yang mengajak bersama berkolaborasi. Ihwal demikian, dalam slogan yang baru ‘Sukses Jakarta Untuk Indonesia’  kata dia, tidak memotivasi harapan warga DKI agar mendapat kehidupan yang lebih baik.

“Bandingkan dengan Jakarta kota berkolaborasi. Bandingkan dengan Maju Kotanya Bahagia warganya. Mungkin Pemda DKI sekarang sulit mencari konsultan branding,” ucapnya.

Ditanya latar belakang Heru Budi Hartono sebagai orang terdekat Jokowi yang ditugaskan di DKI menggantikan Anies dan mengganti semua peninggalan mantan Mendikbud itu, dia tak mau menjawab.

Sementara itu, anggota Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh mengatakan, penggantian slogan yang ada saat ini, berkesinambungan dengan Jakarta 'Kota Kolaborasi'. Sehingga, diharapkannya bahwa semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada bisa mengatasi masalah utama di DKI nantinya.

“Artinya kalau slogan saja antara Kota Kolaborasi dan slogan baru ini sama-sama ada konektivitas gitu kan. Sama-sama membenahi Jakarta, tidak ada perbedaan,” kata Nova.

Ditanya urgensi dalam mengganti logo peninggalan Anies, Nova tak mau memerincinya. Namun demikian, semua pemimpin baru yang ingin menunjukkan eksistensinya, dia nilai memiliki hak untuk mengubahnya.

“Saya bilang tadi hanya dimodifikasi saja, dan tujuannya saya kira sama nggak ada beda,” ucapnya.

Terpisah, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengatakan, perubahan slogan ‘Kota Kolaborasi’ menjadi yang baru ditujukan agar semakin menyukseskan Indonesia ke depan. Pasalnya, Kota Kolaborasi yang telah sukses membawa berbagai program, sudah bisa menjadi pondasi tujuan yang lebih besar melalui slogan baru.

“Setelah ini dinaikkan jadi kota kolaborasi untuk Indonesia. Jadi slogan saling menguatkan,” kata Gembong.

Menurutnya, slogan ‘Sukses Jakarta Untuk Indonesia’ mengandung arti suksesnya kolaborasi yang dilandasi di Jakarta. Oleh sebab itu, dia menilai baik penggantian slogan itu. “Nggak ada ngilangin warisan (Anies) motif itu nggak ada,” katanya.

Gembong menambahkan, Jakarta menjadi penting karena masih sebagai Ibu Kota Negara dan menopang Indonesia secara umum. Oleh sebab itu, dengan adanya penggantian slogan dia memandang, bisa lebih memotivasi dan menjadi bahan bakar untuk terus memajukan Jakarta.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta dipastikan untuk menempatkan slogan baru bertajuk ‘Sukses Jakarta Untuk Indonesia’ di dekat logo Plus Jakarta. Tujuan dari dibuatnya slogan tersebut, untuk mendukung pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. 

Namun demikian, logo tersebut masih menunggu surat keputusan (SK) dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI, Raides Aryanto, mengatakan, penyandingan logo baru dengan Jakarta Plus itu, diharapkan bisa mendukung warga DKI untuk menyinergikan perpindahan ibu kota.

“Serta sebagai bagian dari pelaksanaan program Rencana Pembangunan Daerah (RPD)” kata Raides.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement