Selasa 08 Nov 2022 18:42 WIB

Sukseskan KTT G20 di Bali, Ini Terobosan yang Dilakukan BMKG

pembaharuan aplikasi infoBMKG guna memperkuat sistem peringatan dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati
Foto: istimewa
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan pembaharuan aplikasi infoBMKG guna memperkuat sistem peringatan dini.

Langkah pembaharuan ini juga dilakukan guna turut menyukseskan agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 akan diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang.

"Dalam berbagai event, BMKG juga melayani kebutuhan masyarakat akan informasi yang berkenaan dengan meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Sebelum G20, BMKG juga ikut menyukseskan sejumlah event diantaranya Asian Games 2018, MotoGP Mandalika 2022, PON XX Papua 2022, dan masih banyak lagi," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (8/11). 

Khusus event KTT G20, kata Dwikorita, informasi mengenai cuaca, iklim, dan gempa bumi akan disediakan di seluruh lokasi acara. "Diantaranya di Garuda Wisnu Kencana, Hotel The Apurva Kempinski Bali, Kawasan Mangrove Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai Bali dan VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai," tambah dia. 

Dwikorita menuturkan pembaharuan yang dilakukan ini juga sebagai respon BMKG terhadap situasi Planet Bumi kekinian yang sangat kompleks. Berbagai kejadian ekstrem, kata dia, semakin sering terjadi dengan durasi yang semakin bertambah dan tidak pasti. Tidak hanya terkait cuaca dan iklim saja, namun juga berbagai fenomena tektonik dan vulkanik. 

Dengan pembaharuan ini, lanjut Dwikorita, diharapkan data dan informasi yang diberikan kepada masyarakat luas dapat semakin cepat, tepat, dan akurat. Sehingga target zero victim apabila sewaktu-waktu Indonesia dihantam bencana alam bisa terwujud. 

"Ini bagian dari ikhitar dan inovasi teknologi yang terus dilakukan oleh BMKG untuk menjaga republik ini. Semua kanal komunikasi kami maksimalkan untuk bisa menjangkau publik lebih luas lagi demi mewujudkan zero victim. Terpenting informasi yang dikeluarkan BMKG valid dan bukan kabar bohong atau hoax," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement