Kamis 03 Nov 2022 22:25 WIB

Transformasi Digital Lingkup Pelindo Dorong Ekspor-Impor Sulsel

Dampak peningkatan kinerja transformasi digital memangkas port stay dan cargo stay

Penggabungan Pelindo bermanfaat dalam menciptakan konektivitas maritim antarpelabuhan yang memiliki potensi sebagai Terminal Roro maupun Terminal Kendaraan.
Foto: Pelindo
Penggabungan Pelindo bermanfaat dalam menciptakan konektivitas maritim antarpelabuhan yang memiliki potensi sebagai Terminal Roro maupun Terminal Kendaraan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR--Regional Head 4 Pelindo, Enriany Muis mengatakan, dalam satu tahun terakhir telah dilakukan transformasi digital di lingkup Pelindo Regional 4 yang berdampak pada peningkatan ekspor dan impor di Sulawesi Selatan.

"Berkat transformasi digital yang dilakukan dan kerja sama melalui serah terima operasi kepada subholding atau anak usaha yang fokus pada klaster bisnis masing-masing, dapat mendorong kinerja di beberapa pelabuhan kelolaan mengalami peningkatan yang cukup signifikan," kata Enriany di Makassar, Kamis (3/11/2022)

Baca Juga

Dampak peningkatan kinerja dengan transformasi digital dapat memangkas port stay dan cargo stay yang berimbas pada peningkatan kunjungan atau call kapal. "Hal ini tentu saja turut mendongkrak kinerja ekspor impor khususnya di pelabuhan-pelabuhan kelolaan di Regional 4,? tutur Enriany.

Kondisi tersebut dibenarkan Steven Kristianto L., Branch Manager PT Meratus Line Makassar. Menurut dia, saat ini kinerja Pelindo Regional 4 semakin baik. ?Port stay" yang sebelumnya mencapai 40 jam, kini bisa di bawah 28 jam.

Meratus Line adalah salah satu perusahaan pelayaran besar yang menjadi konsumen atau pengguna jasa Pelindo. Dia mengatakan bahwa transformasi yang dilakukan Pelindo membuat pelayanan di hampir semua pelabuhan di Regional 4 sudah sama standarnya. Baik pelabuhan besar maupun pelabuhan kecil.

Dia mengatakan, setiap pekan pihaknya selalu melakukan evaluasi terhadap semua terminal. Mulai dari Makassar, Belawan, Surabaya, hingga Jakarta. Pada sekitar pertengahan bulan September lalu, kebetulan Makassar yang ranking satu. BSH-nya 53 boks per jam.

BSH adalah Box Per Ship Per Hour (BSH), yaitu banyaknya boks kontainer yang mampu dibongkar atau dimuat oleh pihak terminal terhadap suatu kapal dalam setiap jam. Sebanyak 53 boks per jam yang sanggup dilakukan Terminal Petikemas Makassar (TPM) membuat kinerja Meratus juga meningkat.

Menurut Steven, kinerja bongkat muat itu sampai empat call sepekan. Muatan segala macam, mulai dari rumput laut, beras, tepung, gula, dan sebagainya pun bisa lebih lancar dan cepat tiba ke tujuan. Setiap call rata-rata memuat 450 boks kontainer.

Dia menambahkan, Meratus bahkan sudah mulai melayani rute internasional dari Makassar dengan kapal sendiri. Ada yang ke Shanghai dan Zhongshan. Kalau dari Jakarta, ada yang ke pelabuhan-pelabuhan di Malaysia.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement