Rabu 12 Oct 2022 05:45 WIB

Kemenlu Palestina: Israel Sengaja Bunuh 44 Anak Palestina selama 2022

Israel mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan lima anak Palestina 7 Agustus lalu.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pria Palestina membawa seorang anak yang meninggal  dibawa dari puing-puing bangunan tempat tinggal yang hancur setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Ahad (16/5). Kemenlu Palestina: Israel Sengaja Bunuh 44 Anak Palestina selama 2022
Foto: AP / Khalil Hamra
Seorang pria Palestina membawa seorang anak yang meninggal dibawa dari puing-puing bangunan tempat tinggal yang hancur setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Ahad (16/5). Kemenlu Palestina: Israel Sengaja Bunuh 44 Anak Palestina selama 2022

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kementerian Luar Negeri Palestina menyampaikan, Israel telah dengan sengaja membunuh lebih dari 44 anak Palestina sepanjang tahun ini. Salah satunya ialah anak bernama Mahmoud Samoudi (12 tahun), yang meninggal pada Senin kemarin setelah pasukan Israel menembaknya dua pekan lalu.

Kemenlu Palestina telah menulis surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menuntut agar Israel dimintai pertanggungjawaban atas pembunuhan anak-anak Palestina. Kementerian menyebut Israel telah membunuh hak anak-anak Palestina untuk hidup.

Baca Juga

"Israel dengan sengaja menargetkan anak-anak dan anak-anak Palestina dengan tujuan membunuh dan melukai mereka, sehingga menyangkal hak mereka untuk hidup," kata kementerian itu, seperti dilansir Morning Star Online, Selasa (11/10/2022).

Palestina memperingatkan bahwa kejahatan Israel yang meningkat dan penargetan yang disengaja terhadap anak-anak Palestina akan terus berlanjut tanpa henti dan eksponensial jika pertanggungjawaban tidak segera dan efektif dilakukan.

Palestina mendesak Guterres untuk menempatkan Israel dalam daftar atas pelanggaran sistematisnya terhadap anak-anak Palestina. Daftar ini diterbitkan setiap tahun dan menyebutkan nama-nama mereka yang secara serius melecehkan anak-anak dalam konflik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement