Jumat 22 Jul 2022 13:31 WIB

Serangan Udara Israel di Ibu Kota Suriah Tewaskan 3 Tentara

Sebuah situs di pinggiran selatan Damaskus Sayyidah Zaynab rusak.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Serangan udara Israel di ibu kota Suriah, Damaskus menewaskan sekurangnya tiga tentara, Kamis (21/7/2022) waktu setempat.
Foto: AP
Serangan udara Israel di ibu kota Suriah, Damaskus menewaskan sekurangnya tiga tentara, Kamis (21/7/2022) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Serangan udara Israel di ibu kota Suriah, Damaskus menewaskan sekurangnya tiga tentara, Kamis (21/7/2022) waktu setempat. Kantor berita Suriah (SANA) melaporkan rudal-rudal ditembakkan dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

"Rudal-rudal itu menghantam instalasi militer," kata SANA dikutip Anadolu Agency, Jumat (22/7/2022).

Baca Juga

Tujuh tentara juga dilaporkan terluka dan fasilitas yang diserang mengalami kerusakan material. SANA mengatakan pertahanan udara Suriah berhasil menembak jatuh beberapa rudal.

SANA mengutip sumber militer mengatakan, kerusakan terjadi pada situs-situs yang terkena rudal, namun  tanpa merinci sejauh mana atau sifat dari target. Sebuah situs di pinggiran selatan Damaskus Sayyidah Zaynab rusak, menurut laporan media lokal dan gambar yang beredar di media sosial.

SANA melaporkan korban dalam serangan udara tanpa merinci peringkat dan identitas korban tewas dan terluka. Tidak ada komentar dari Pasukan Pertahanan Israel, kecuali untuk serangan balasan terhadap serangan khusus terhadap Israel.

Israel telah melakukan ratusan serangan udara di Suriah dalam dekade terakhir. Langkah ini dilakukan sebagian besar untuk menghalangi upaya pasukan Iran untuk mentransfer senjata ke kelompok teror Hizbullah Lebanon, atau membangun pijakan di perbatasan utara Israel.

Serangan Israel terus berlanjut di wilayah udara Suriah, yang sebagian besar dikendalikan oleh Rusia, bahkan ketika hubungan dengan Moskow memburuk dalam beberapa pekan terakhir. Israel mendapati dirinya berselisih dengan Rusia karena semakin mendukung Ukraina, sambil berusaha mempertahankan kebebasan bergerak di langit Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement